Khususnya kepada kepala daerah untuk tidak diam saja...dengan harapan menyelesaikan persoalan tanpa kekerasan
Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan komitmennya menutup sejumlah lokalisasi di Nganjuk, Lumajang, Mojokerto dan Ponorogo.
"Tidak ada masalah dan program penutupan lokalisasi jalan terus. Pemprov sudah melakukan antisipasi terkait penghentian bantuan pusat," ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Di wilayahnya, saat ini masih ada sejumlah lokalisasi yang belum ditutup hingga akhir 2014, seperti di Nganjuk, Lumajang, Mojokerto dan Ponorogo.
Pakde Karwo, sapaan akrabnya, mengaku segera berkoordinasi dengan pemangku kebijakan untuk membahas ini dan menutup lokalisasi secepatnya.
"Khususnya kepada kepala daerah untuk tidak diam saja dan melakukan pendekatan yang baik dengan harapan menyelesaikan persoalan tanpa kekerasan," katanya.
Tentang target penutupan semua lokalisasi di Jatim yang tak berhasil 2014, mantan Sekdaprov Jatim tersebut tak mempersoalkannya dan beralasan bahwa mendirikan bangunan sosial itu berbeda dengan pembangunan fisik.
"Kalau ditarget sampai kapan tidak bisa, namun pemerintah tidak akan diam saja. Kami butuh banyak pihak untuk menyelesaikannya," kata birokrat yang juga politisi tersebut.
Lebih lanjut dijelaskan Gubernur, tidak adanya bantuan hibah dari pemerintah pusat yang sebelumnya menganggarkan Rp3 juta untuk setiap wanita tuna susila (WTS) untuk mendirikan usaha, tidak membuat Pemprov berhenti.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015