Organ yang terbuka sudah banyak rusak...
Pangkalan Bun, Kalteng (ANTARA News) - Dua jenazah korban pesawat AirAsia QZ 8501 yang baru dievakuasi, kondisinya sangat memprihatinkan dan sudah sangat sulit dikenali secara fisik.

"Kondisi jenazah sudah sangat sulit dikenali karena mengalami pembusukan lanjut," kata Koordinator Tim DVI Mabes Polri di Pangkalan Bun, Komisaris Besar Polisi dr Hariyanto di Pangkalan Bun, Rabu.

Sekitar pukul 09.00 WIB, dua jenazah perempuan dewasa yang baru ditemukan sudah dikemas di RSUD Sultan Imanuddin dan diberangkatkan ke Landasan Udara Iskandar untuk diterbangkan menuju Surabaya.

Satu jenazah telah dievakuasi ke rumah sakit pada Selasa (6/1) sore dan disimpan di lemari pendingin (cold storage) jenazah. Satu jenazah lainnya baru tiba Rabu pukul 02.00 dini hari karena harus dievakuasi melalui kapal dan diturunkan di Pelabuhan Panglima Utar karena evakuasi menggunakan helikopter tidak bisa dilalukan akibat cuaca buruk.

Tim DVI di RSUD Sultan Imanuddin hanya mendata jenis kelamin dan properti yang masih melekat di tubuh jenazah. Petugas lebih hati-hati dalam mengemas jenazah agar tidak rusak selama diterbangkan ke Surabaya.

"Organ yang terbuka sudah banyak rusak...jadi kita tinggal bersandar pada tes DNA," ucap Hariyanto.

Hingga Rabu pagi, sudah 39 korban pesawat AirAsia QZ 8501 yang berhasil dievakuasi. Semua jenazah diterbangkan ke Surabaya untuk diidentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga.

Pesawat AirAsia QZ 8501 dinyatakan hilang kontak di perairan Selat Karimata pada Minggu (28/12/2014) setelah delapan menit lepas landas dari Surabaya menuju Singapura. Saat kejadian, pesawat nahas tersebut mengangkut 155 penumpang dan tujuh kru pesawat.

Pewarta: Norjani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015