Makassar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan semangat gotong royong harus tetap dilestarikan, karena dalam era globalisasi dan modern dewasa ini gotong royong masih sangat diperlukan untuk menangani berbagai masalah sosial di daerah-daerah. "Karena itu, saya sangat menghargai kalau d iantara bangsa kita, masih ada keinginan kuat untuk melestarikan gotong royong ini," ujar Kepala Negara dalam sambutanya pada upacara peresmian Gerakan Nasional Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (GN BB-GRM) tingkat nasional tahun 2006 di Desa Kalabirang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulsel, Sabtu petang. Presiden yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Gubernur Sulsel HM. Amin Syam dan sejumlah menteri itu mengemukakan gotong royong perlu dilestasrikan, karena gotong royong adalah salah satu nilai dan tradisi yang baik yang ditinggalkan oleh para pendahulu kita. "Kita perlu meneruskan gotong royong ini agar permasalahan sosial dan lokal bisa dipecahkan bersama-sama dan dengan gotong royong kita bangun secara bertahap daerah-daerah kita," ujar Kepala Negara, seraya menambahkan kalau seluruh masyarakat memiliki tekad dan semangat kerja keras yang sama, saya percaya dengan ridho Tuhan masa depan akan makin baik bagi negeri kita. Dikatakannya pembangunan yang dilaksanakan selama ini bertujuan mensejahterakan seluruh rakyat. Sejahtera artinya apabila kebutuhan hidup dan hak-hak dasar masyarakat makin terpenuhi seperti pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, rasa aman, energi dan lingkungan. "Namun harus kita sadari bahwa di negeri tercinta ini, masih ada saudara-saudara kita yang hidupnya belum layak atau miskin dan jumlahnya tidak sedikit. Oleh karena itu, sangat diharapkan timbulnya praskarsa dan upaya-upaya untuk mendampingi program-program dan kegiatan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara lebih cepat dan prakarsa itu tidak lain adalah dalam bentuk gotong royong membangun daerah masing-masing," ujarnya. Kepala Negara menambahkan, "kita akan terus berjuang keras agar kemiskinan segera diturunkan, pengangguran dikurangi dan hutang dilunasi agar anak cucu kita tidak dibebani warisan hutang yang besar dan agar ke depan setapak demi setapak kesejahteraan rakyat ditingkatkan." Presiden melanjutkan, "kita juga ingin menciptakan pemerintahan yang tanggap pada masalah masyarakat, terbuka dalam programnya dan bertanggungjawab pada semua yang dilaksanakannya, bebas kebocoran dan korupsi. Kalau itu ditambah dengan kebersamaan seluruh rakyat, saya yakin bahwa upaya untuk meningkatkan kesejahteraan akan dicapai lebih cepat dan lebih baik lagi." Sementara itu, Mendagri Moh Ma`ruf mengatakan bahwa GN BB-GRM tahun 2006 dimaksudkan untuk memberdayakan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, menikmati dan mengawasi program-program yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan dan menggelorakan kembali semangat gotong royong dalam menangani masalah-masalah sosial dengan fokus utama pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Mendagri mengatakan pada tahun 2009, seluruh kecamatan di Indonesia yang memiliki kantong-kantong kemiskinan sudah akan dapat ditangani. Hujan deras dan angin kencang melanda Desa Kalabirang yang terletak di kawasan wisata Bantimurung itu sekitar dua jam sebelum Presiden dan rombongan tiba di lokasi pukul 16.00 Wita. Usai meresmikan GN BB-GRM tahun 2006, Presiden mengadakan temu wicara dengan para gubernur dan tokoh-tokoh masyarakat dan agama yang hadir dalam acara tersebut. (*)
Copyright © ANTARA 2006