Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada Selasa ditutup melanjutkan koreksi sebesar 50,93 poin atau 0,98 persen ke posisi 5.169,06.

Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun sebesar 10,06 poin atau 1,12 persen ke posisi 888,20.

"Koreksi IHSG BEI cukup wajar setelah rally kenaikan pada akhir tahun 2014 lalu hingga awal pembukaan bursa di 2015," kata Analis Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya di Jakarta.

Ia memproyeksikan tekanan indeks BEI hanya bersifat jangka pendek dikarenakan prospek industri pasar modal Indonesia masih positif ke depan, seiring dengan masih cukup kuatnya sentimen kebijakan pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur.

Di sisi lain, lanjut dia, arus dana asing keluar (capital outflow) di pasar modal juga tidak terlalu besar, itu menunjukkan bahwa investor masih percaya terhadap kinerja pasar saham domestik.

"Di tengah mayoritas saham-saham di BEI yang terkoreksi, pelaku pasar saham dapat memanfaatkan peluang untuk melakukan akumulasi saham," ujarnya..

Sementara itu, Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan pelemahan indeks BEI diperkirakan berjangka pendek. Secara teknikal IHSG masih berpotensi untuk menuju level batas atas ke 5.251 poin.

Saat ini, lanjut dia, sentimen dari penurunan minyak dunia hingga di kisaran 50 dolar AS per barel, akan berdampak positif bagi sektor konstruksi BUMN karena dapat membuka ruang lebih untuk anggaran dana infrastruktur.

"Kondisi itu dapat mendorong indeks BEI kembali terangkat ke depannya," katanya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 264.423 kali dengan volume mencapai 5,09 miliar lembar saham senilai Rp4,16 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 71 saham, melemah 243 saham, dan tidak bergerak nilainya 85 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 235,91 poin (0,99 persen) ke 23.485,41, indeks Bursa Nikkei turun 525,52 poin (3,02 persen) ke 16.883,19, dan Straits Times melemah 45,19 poin (1,36 persen) ke posisi 3.283,09.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015