Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mencoba bajaj listrik bermerek "Arrtu" yang diproduksi oleh perusahaan swasta lokal.
Basuki menjajal kendaraan beroda tiga itu dengan duduk di kursi penumpang. Kemudian, dia meminta sopir bajaj itu untuk berkeliling halaman Balai Kota DKI satu putaran.
Setelah kurang lebih sepuluh menit mengelilingi halaman Balai Kota, Basuki turun dan menyampaikan apresiasinya kepada perusahaan yang telah memproduksi bajaj listrik tersebut.
"Modelnya sederhana. Kalau memang banyak pengendara bajaj yang berminat, ya silakan saja beroperasi," kata Basuki di halaman Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa sore.
Pria yang akrab disapa Ahok itu juga mengapresiasi bajaj listrik tersebut karena buatan dalam negeri.
Seluruh perangkat bajaj bertenaga listrik 2.000 watt itu dirancang di Cawang dan hanya diproduksi sebanyak 10 unit/hari.
"Yang penting, pengadaannya jangan sampai mengalami masalah. Lalu, harus dipikirkan juga mengenai pengisian bahan bakarnya," ujar Ahok.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Arrtu Mega Energie Christoforus Richard menawarkan bajaj listrik itu jepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk dioperasikan di wilayah ibukota.
"Kita ingin menawarkan dan meminta dukungan dari Pemprov DKI untuk bajaj listrik. Saat ini, kami sudah memproduksi 500 unit, kedepannya akan diroduksi sebanyak 300 unit tiap bulan," tutur Richard.
Dia mengungkapkan bajaj listrik itu lebih unggul dari bajaj jenis bahan bakar gas (BBG). Bajaj listrik itu hanya membutuhkan waktu selama lima jam untuk isi ulang baterai (charge) dan dapat beroperasi sekitar 120 hingga 150 kilometer.
"Hanya untuk bagian dinamo atau mesin bajaj listrik tersebut yang berasal dari luar negeri, yaitu dari Tiongkok, sedangkan bagian-bagian lainnya buatan dalam negeri," ungkap Richard.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015