"Kami telah memindahkan jenazah dari kantong jenazah di TKP ke kantong jenazah yang baru karena kondisi jenazah semakin tidak baik atau sulit dikenali, jadi kami masukkan ke dalam cold storage yang sudah disiapkan," kata spesialis forensik DVI Mabes Polri, AKBP Hastry, Selasa.
Satu jenazah ini adalah perempuan dewasa. Jenazah tiba di rumah sakit sekitar pukul 16.30 WIB. Ini adalah satu-satunya jenazah yang dievakuasi sepanjang Selasa pagi hingga sore.
Kondisi jenazah yang dievakuasi pada hari kesepuluh setelah pesawat nahas itu dinyatakan hilang kontak di perairan Selat Karimata pada Minggu (28/12/2014) setelah delapan menit lepas landas dari Surabaya menuju Singapura sudah mengalami pembusukan lanjut dan sulit dikenali secara fisik.
Rumah sakit hanya mengidentifikasi jenis kelamin dan mendata properti yang masih melekat di tubuh jenazah, kemudian mengemasnya dengan baik untuk memastikan tidak ada cairan dan aroma tidak enak yang keluar dari peti selama evakuasi ke Surabaya.
Peti jenazah dimasukkan secara hati-hati ke dalam lemari pendingin. Selanjutnya dengan pintu ditutup sesaat, petugas mengeluarkan jenazah dari peti, lalu mengeluarkan kembali peti jenazah dari lemari pendingin seraya menutup lemari pendingin dengan rapat dan menguncinya.
Sebelumnya rumah sakit sudah menyiapkan lemari pendingin berkapasitas 60 jenazah. Alat pinjaman dari salah satu perusahaan swasta ini diletakkan di halaman belakang rumah sakit tidak jauh dari kamar jenazah. Jenazah ini adalah jenazah pertama yang disimpan di alat bersuhu minus 20 derajat Celsius.
"Untuk evakuasi ke Surabaya, kami masih menunggu informasi dari Basarnas. Kalau seperti sebelumnya, malam bisa diterbangkan ke Surabaya," kata Hastry.
Pewarta: Norjani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015