Sidoarjo (ANTARA News) - Akibat terhambatnya jalur tol Porong-Gempol pascaledakan pipa gas Pertamina di km-38, Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoarjo (Timnas PSLS) berencana merelokasi jalan tol melalui pembangunan jalan layang di atas Jalan Raya Porong. Untuk merealisasikan rencana tersebut, Timnas akan berkoordinasi dengan Dirjen PU Bina Marga. Selain itu, Timnas juga akan membuat spill way (saluran pelimpah) lumpur baru di sebelah spill way lama yang ada saat ini di Desa Pejarakan, Kec Jabon. Ketua Pelaksana Harian Timnas PSLS, Basuki Hadimuljono saat ditemui di lapangan, Sabtu, mengemukakan, kalau relokasi jalan tol akan dilakukan secepat mungkin. Jalan tol Porong-Gempol akan dipindah dengan memanfaatkan jalan nasional (jalan Raya Porong sampai Gempol). "Jalan tol Porong-Gempol sudah tidak bisa digunakan lagi, selain sudah terendam lumpur juga demi keamanan pengguna. Sehingga dalam waktu dekat ini, Dept PU Bina Marga akan membangun jalan tol Porong-Gempol (layang) di atas jalan nasional dari Porong sampai Gempol," paparnya. Ia menjelaskan, karena relokasi jalan tol sifatnya mendesak, pemanfaatan jalan raya Porong-Gempol dengan membangun jalan tol di atasnya sangat perlu segera direlalisasikan. Pasalnya, kalau merelokasi jalan tol dan harus membebaskan lahan dulu, prosesnya lama. "Teknis dari relokasi jalan tol Porong-Gempol urusan PU. Tapi kita dari Timnas sudah berkoordinasi dan secepatnya relokasi itu dilakukan. Tidak ada jalan lain, tol Porong-Gempol tidak bisa dipertahankan," ucap Basuki, menegaskan. Relokasi jalan tol Porong-Gempol sepanjang tujuh sampai delapan kilometer dari exit Porong sampai ke kawasan Gempol, Kab Pasuruan. Biaya untuk relokasi jalan tol, setiap satu kilometer membutuhkan sebesar Rp60 Miliar. Sehingga untuk relokasi jalan tol Porong-Gempol dibutuhkan biaya sekitar Rp480 Miliar. Terkait pembuatan spill way baru, Basuki menjelaskan, akan dikerjakan secepat mungkin. Diperkirakan dalam waktu dua pekan, spill way baru itu akan rampung. Spill way baru ini akan langsung mengalirkan lumpur dari pond 5, Desa Pejarakan. "Langkah pertama yang akan kita lakukan pascaledakan pipa gas itu, akan memperkuat tanggul dan berusaha mengalirkan lumpur dari pusat semburan ke spill way. Untuk mempercepat itu, akan kita buat spill way baru, sehingga lumpur bisa diakomodir dan dibuang ke Sungai Porong," ungkapnya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006