Mataram (ANTARA News)- Pemerintah Kota Mataram terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyangkut tiga warga daerah ini yang menjadi korban tragedi AirAsia QZ8501.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mencari informasi terhadap tiga warga asal Ampenan Kota Mataram yang menjadi korban AirAsia," kata Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh di Mataram, Selasa.
Ahyar mengaku telah menempuh berbagai upaya guna mencari informasi ketiga korban asal Kota Mataram itu dengan miminta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mengikuti berbagai perkembangan seputar temuan Basarnas dan pihak-pihak lain.
"Namun, sejauh ini memang belum ada informasi terkait dengan tiga orang warga asal Kota Mataram itu," ujarnya.
Ahyar menegaskan, kapan pun ketiga warga Ampenan itu ditemukan, pemerintah kota siap memfasilitasi pemulangan ketiganya ke rumah duka.
"Kapan pun tim menemukan dan berhasil mengindentifikasi kalau tiga korban yang ditemukan itu benar warga kota, kita sudah siap menfasilitasi," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin mengaku belum bisa memastikan nasib 13 korban warga NTB yang menjadi korban AirAsia QZ8501.
Namun dia telah memerintahkan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika untuk NTB untuk mengecek keberadaan 13 warga yang disebut termasuk manifes pesawat AirAsia tenggelam itu.
Dari 13 warga NTB itu, tujuh orang dari Kota Bima, tiga dari Dompu, dan tiga lainnya dari Ampenan, Kota Mataram.
Tiga warga Ampenan itu adalah Ang Mie Jong alias Lin Chen (50), bersama anaknya Lina Soetanto (20) dan keponakannya Thirza Aurelia (20).
Pada manifes QZ8501, Thirza berada pada manifes 138, Lin Chen 139 dan Lina 140.
Lin Chen diketahui sebagai saudagar beras dan sudah lama tinggal dan membangun usaha di Ampenan.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015