Berikut catatan awal tahun yang disampaikan oleh politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari dapil Jawa Barat IV ( Kab. Sukabumi, dan Kota Sukabumi ):
1. Salah satu target tujuan pembangunan millenium (MilleniumDevelopment Goals/MDGs) yakni pencapaian pendidikan dasar untuk semua yang harus dilaksankan secara tuntas pada tahun 2015 ini. Namun jika merujuk data UNICEF pada tahun 2013, sebanyak 96 persen anak-anak usia 7-12 tahun bersekolah di SD. Artinya ada 4 persen anak-anak usia 7-12 tahun yang tidak sekolah SD.
Pada tahun 2012 UNICEF merilis sebanyak 2,3 juta anak usia 7-15 tahun di Indonesia tidak bersekolah. Sudah saatnya pemerintah harus menuntaskan permasalahan tersebut dengan serius pada tahun 2015 ini. Instrumen Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang digulirkan pemerintahan Jokowi harus tepat sasaran.
2.Target reorganisasi kementerian Ristek dan Dikti selesai pada akhir tahun 2014 kemarin, kami tunggu, seperti apa bentuk dan wujudnya. Karena hingga 2,5 bulan kemarin sejak dilantik, Kementerian Ristek dan Dikti belum menunjukkan kinerja dan platform kementerian secara jelas. Saya berharap tahun 2015 ini kementerian ini sudah bisa langsung bekerja dan menjalankan misi besarnya dalam mengkolaborasi hasil riset yang berbasiskan di perguruan tinggi.
3. Pembentukan Tim Sembilan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi merupakan ikhtiar yang harus ditunggu efektivitas dan hasilnya. Tim Sembilan ini jangan juga diniatkan untuk mendongkrak prestasi di dunia olahraga. Karena, prestasi di olahraga tidak bisa dilakukan dengan cara instan. Karena dapat dipastikan Tim Sembilan yang ad hoc ini juga tidak akan mampu mendongkrak prestasi olahraga di Indonesia dengan cara instan.
Untuk meningkatkan prestasi olahraga, mestinya pemerintah penuhi dan perkuat infrastruktur, peningkatan pembinaan usia muda, serta peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang meliputi integritas para pelatih dan wasit. Empat tugas pokok dari tim ini yakni perbaikan sistem, organisasi , pengelolaan dan pembinaan. Namun masuknya sejumlah tokoh yang berlatar belakang di bidang hukum di Tim Sembilan ini patut dipertanyakan.
Apa relevansinya dalam konteks empat tugas pokok tersebut? Jangan sampai Tim Sembilan justru menjadi blunder dan tidak menghasilkan apapun. Apalagi pembentukan tim ini pembiayaannya bersumber dari anggaran negara.
4. Salah satu jargon yang kuat disuarakan oleh Presiden Jokowi adalah Trisakti Bung Karno yang di antaranya berkepribadian dalam budaya. Saya berharap, Kementerian Pendidikan Dasar Menengah dan Kebudayaan membuat platform dan peta jalan untuk merealisasikan satu poin penting dari Trisakti Bung Karno tersebut. Karena tantangan kita terkait kebudayaan cukup kuat di tahun ini dan tahun-tahun mendatang.
Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada tahun ini tentu akan memberi pengaruh yang tidak kecil terhadap isu kebudayaan. Agar Trisakti Bung Karno tidak hanya menjadi jargon politik, kami menginginkan konsepsi tersebut yang aplikatif di lapangan.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015