"Harga rumah pasti naik, karena kenaikan BBM," kata Ketua DPD REI Khusus Batam Djaja Roeslim di Batam, Selasa.
Ia mengatakan kenaikan harga BBM bersubsidi menyebabkan semua harga material bangunan di Batam juga ikut naik, sehingga pengusaha melakukan penyesuaian harga rumah.
Kenaikan harga sekitar 10 persen itu terjadi untuk seluruh produk properti seperti rumah, rumah toko dan sebagainya.
Meski terjadi kenaikan harga, namun REI tetap meyakini penjualan rumah pada 2015 akan bagus.
Kebijakan Bank Indonesia terkait Loan to Value (LTV) masih mempengaruhi penjualan produk properti. Namun, kini pengembang sudah menyesuaikan begitu pula dengan konsumen sehingga tidak terlalu menurunkan transaksi properti.
"Pengembang sudah menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada, dengan angsuran bertahap," kata dia.
Pada 2015, REI memperkirakan akan membangun sekitar 11.000 produk properti. Sebanyak 8.000 unit di antaranya adalah rumah, mulai dari Rumah Sederhana Tapak (RST) hingga rumah mewah.
"Kurang lebih sama seperti tahun lalu, pasokan mencapai 11.000 unit," kata dia.
Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015