Denpasar (ANTARA News) - Masyarakat Belanda yang berusia lanjut kini banyak datang melakukan perjalanan wisata ke Bali bersama anak cucunya sebagai acara nostalgia, dengan menyaksikan pantai, keindahan alam, dan seni budaya.

"Benda-benda budaya Bali pada zaman kerajaan tempo dulu banyak diboyong dan tersimpan di Museum di Leaden, Belanda, dan mereka ingin menyaksikan Bali masa kini," kata Made Suardana, pemandu wisata khusus turis Belanda, Selasa.

Ia mengatakan, pantai, keindahan alam, pemandangan berupa sawah bertingkat milik petani anggota subak (organisasi pengairan tradisional Bali) masih menjadi daya tarik tersendiri dari wisatawan Belanda untuk menikmati liburan di Pulau Dewata.

Karunia Tuhan berupa keindahan alam yang masih alami ada di Bali menjadi daya tarik tersendiri bagi turis Belanda, baik yang berusia lanjut maupun usia muda, ingin menyaksikan dari dekat perkembangan budaya Bali tempo dulu hingga terkini.

Anak-anak muda asal negeri kincir angin itu tetap ramai berlibur ke Bali terutama pada musim libur pertengahan tahun, sedangkan wisatawan lanjut usia (lansia) biasanya datang melakukan perjalanan wisata sekitar bulan-bulan diakhir tahun.

"Turis Belanda masih ramai ke Bali bahkan sekarang lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya," tutur Made Suardana yang mengaku sering saat mengantar tamunya keliling Pulau Dewata, terpaksa menginap di daerah pegunungan atau di kawasan jurang sungai.

Kesulitan transportasi udara dari Bali ke Eropa terakhir ini tampaknya tidak mengurangi minat masyarakat Eropa terutama asal Belanda yang berlibur ke Pulau Dewata dengan rata-rata sekali kunjungan selama dua minggu.

Ia bersama kelompok pemandu wisata lainnya hampir setiap hari mengantar tamu asal Belanda ke pelosok pedesaan untuk bisa menyaksikan keindahan alam yang masih alami di daerah pegunungan, adat istiadat masyarakat yang tiada duanya di dunia.

Jika pelancong asal Belanda yang berusia lanjut yang umumnya suami istri ke Bali, melakukan perjalanan untuk bernostalgia, dan mereka bisa menetap di daerah ini hingga satu bulan untuk bisa mengenang pengalaman yang pernah terjadi tempo dulu.

Dinas Pariwisata Bali mencatat jumlah kunjungan turis Belanda ke daerah yang dijuliki Pulau Kahyangan oleh masyarakat internasional bertambah hampir lima persen dari sebanyak 66.413 orang selama Januari--November 2013 menjadi 69.732 orang periode sama pada 2014.

Tidak saja turis Belanda, wisatawan asing asal negara-negara Eropa juga bertambah banyak yang melakukan perjalanan ke Pulau Dewata, yakni mencapai 687.700 orang selama sebelas bulan terakhir 2014, atau peranannya 20,12 persen dari seluruh orang asing ke Bali yakni 3,4 juta orang.
(I006)

Pewarta: IK Sutika
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015