Kami ingin (harga TV) berada pada posisi premium dibandingkan dengan 4K
Jakarta (ANTARA News) - Sharp berencana untuk menjual TV terbarunya yang super high-definition pada tahun ini dengan "harga yang wajar," kata eksekutif senior perusahaan tersebut pada saat perusahaan lain menawarkan 4K TV.
Sharp memamerkan TV dengan resolusi tinggi barunya, yang untuk sementara ini diberi nama "Beyond 4K" dalam Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas, Senin. Layar TV tersebut memiliki 66 juta sub piksel, atau 42 juta lebih dari 4K TV standar.
Saat ini, 4K TV menawarkan empat kali resolusi high-definition TV standar, dan dibuat oleh beberapa perusahaan seperti Panasonic dan LG Electronics Korea Selatan.
Shigeaki Mizushima, kepala kantor teknologi dan wakil eksekutif presiden Sharp, mengatakan konsumen sudah mulai mencari kualitas yang lebih baik di TV high-end. Sharp berencana untuk mulai menjual Beyond 4K TV pada semester pertama tahun fiskal yang dimulai pada bulan April mendatang.
"Kami ingin menawarkan dengan harga yang wajar," kata Mizushima kepada media di sela-sela CES.
"Kami berharap pada awal fiskal 2015, semester pertama," lanjutnya.
Ia mengatakan bahwa Sharp belum memutuskan rincian peluncuran. Ia juga mengatakan bahwa harga TV tersebut akan berada di atas kisaran 4K TV yang ada , namun kemungkinan harga akan berada di bawah 1 juta yen atau sekitar 8.366 dolar Amerika.
Sementara itu, TV Sharp berlayar 70 inci 4K Aquos TV saat ini dijual sekitar 3.000 dolar.
"Kami ingin (harga TV) berada pada posisi premium dibandingkan dengan 4K," kata Mizushima.
Ia menambahkan bahwa Sharp bermaksud untuk fokus kepada pertumbuhan profitabilitas dari pada volume penjualan, dikarenakan investasi di bidang teknologi mutakhir sangat penting dalam mengamankan margin yang lebih tinggi dalam jangka panjang.
Namun ia mengatakan Sharp akan menghindari satu tren yang muncul yang terlihat jelas di antara saingan-saingannya di CES, yakni TV dengan layar melengkung.
"Bukan berarti kita tidak bisa membuat TV layar lengkung," kata Mizushima.
"Kita bisa jika kita ingin, tapi apa nilainya?" pungkasnya kepada Reuters.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015