Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi Widiyana mengatakan, rencana pihaknya yang akan membentuk panitia kerja (panja) terkait AirAsia QZ8501 tidak berbau politik, tapi justru untuk kepentingan umum.
"Panja ini jangan terlalu ditanggapi politik, karena ini untuk kepentingan publik," kata Yudi saat mengunjungi Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) di Kemayoran, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan dalam panja itu akan memanggil sejumlah pihak berkepentingan, seperti Kementerian Perhubungan, Badan Pencari dan Penyelamat (search and rescue/SAR) Nasional, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geologi (BMKG), Badan Navigasi, maskapai penerbangan dan pihak-pihak terkait.
Kabar pembentukan panja untuk AirAsia itu sendiri sudah diutarakan oleh Yudi dalam sepekan terakhir.
Dia mengatakan, Komisi V DPR akan membentuk panja, jika dalam satu pekan pemerintah tak berhasil menemukan pesawat AirAsia sejak hilang kontak pada Minggu (28/12).
Panja itu, ditambahkannya, bermanfaat untuk mendapat informasi kecelakaan yang terjadi, mendalami penyebab kecelakaan AirAsia QZ8501 sekaligus memberi rekomendasi ke pemerintah untuk memperbaiki transportasi penerbangan di Indonesia.
AirAsia QZ8501 rute Surabaya ke Singapura saat kecelakaan membawa 155 penumpang dan tujuh kru yang sebagian besar Warga Negara Indonesia, dan lainnya dari Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Prancis, Inggris dan Amerika Serikat.
Tim Basarnas yang menjadi koordinator pencarian dan evakuasi melibatkan TNI, Polri, Palang Merah Indonesia (PMI), relawan kemanusiaan, lembaga riset maupun migas dan pihak negara sahabat itu hingga kini masih terus mencari sisa korban, serta sisa pesawat AirAsia QZ8501, terutama alat perekam penerbangan (black box).
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015