Surabaya (ANTARA News) - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Moeldoko menawari keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501 ke lokasi pencarian untuk tabur bunga, sekaligus meringankan beban kesedihan karena ditinggal oleh keluarga.
"Saya menawarkannya dan dipersilahkan kalau mau ikut ke lokasi. Ini semata-mata untuk membantu mengurangi kesedihan keluarga korban," ujarnya di sela menemui keluarga korban AirAsia di Posko Crisis Centre di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin.
Pihaknya mengakui usulan tersebut disampaikan karena melihat sisi kemanusiaan dan tidak memaksa keluarga bersedia ikut atau tidak ke lokasi pencarian.
Untuk mengangkut keluarga korban, pihaknya menyiapkan akomodasi dan dua pesawat masing-masing Hercules C-190 dan CN-295 dari Bandara Juanda menuju Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Kemudian, lanjut Moeldoko, keluarga disiapkan kapal perang milik TNI AL untuk dibawa ke titik yang menjadi pusat pencarian dan evakuasi korban AirAsia yang hilang kontak pada Minggu (28/12).
"Kami persilahkan bagi yang ikut dan secepatnya disiapkan pemberangkatan. Sekali lagi, mungkin cara ini bisa mengurangi kesedihan keluarga korban," ujarnya.
Sementara itu, mantan KSAD tersebut juga mengakui prajuritnya yang saat ini tengah bertugas melakukan evakuasi dan pencarian korban pesawat AirAsia, masih akan bekerja hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
"Sampai kapan pemberhentian pencarian tergantung Basarnas yang memiliki wewenang. Tapi sampai sekarang kami terus fokus dan konsentrasi mengevakuasi," tutur jenderal bintang empat itu.
Panglima TNI hadir didampingi Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko beserta petinggi TNI lainnya menemui keluarga korban AirAsia QZ8501.
Hadir juga Kapolri Jenderal Pol Sutarman didampingi Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf, dan perwira tinggi serta menengah lainnya.
Pihaknya juga menyampaikan keprihatinan atas peristiwa yang mengakibatkan pesawat berpenumpang 155 orang beserta tujuh kru tersebut jatuh di laut di sekitar Selat Karamita, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
"Saya Panglima TNI mewakili prajurit-prajurit mengucapkan belasungkawa dan duka cita sedalam-dalamnya terhadap peristiwa ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah dan sabar," katanya.
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015