Boyolali (ANTARA News) - Para pilot dan pramugari maskapai AirAsia menjadi di antara yang mengiringi jenazah Wismoyo Ari Prambudi (24), pramugara sekaligus salah satu korban pesawat terbang jatuh AirAsia QZ8501, sampai dari Surabaya di Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu, sekitar pukul 19.00 WIB.
Jenazah pramugara asal Jetak Lor, Bareng Lor, Klaten Utara, Kabupaten Klaten ini ditaruh dalam peti yang dibawa pesawat terbang carter milik AirAsia dari Bandara Juanda Surabaya menuju Adi Soemarmo.
Peti jenazah pramugara AirAsia ini dikeluarkan dari pesawat dengan diiringi sejumlah pramugari dan pilot turun dari tangga langsung dimasukan ke mobil ambulans dari Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) menuju rumah duka di Klaten.
Mobil ambulans ini kemudian meninggalkan Bandara dikawal mobil polisi dan diiringi sembilan minibus yang membawa pilot dan pramugari ke rumah duka di Klaten, sekitar pukul 19.20 WIB.
Rombongan pembawa dan pengiring jenazah Wismoyo kemudian tiba di rumah duka sekitar pukul 20.30 WIB, dan disambut dengan keluarga, kerabat, dan para tetangga korban.
Di rumah duka sudah disiapkan sejumlah tenda di halaman depan rumah untuk menyambut jenazah.
Kedua orangtua almarhum Wismoyo --Sumingsri dan Suharno-- terlihat syok begitu jenazah sang putra tercinta di hadapan mereka.
Aris Budiharjo, salah satu keluarga korban, mengaku menerima informasi bahwa salah satu jasad korban yang berhasil diidentifikasi adalah pramugara AirAsia, Wismoyo Ari Prambudi.
Menurut dia, informasi itu diterima hari ini sekitar pukul 14.00 WIB. Jenazah kemudian dikirimkan ke Klaten lewat penerbangan dari Bandara Juanda di Surabaya ke Adi Soemarmo di Boyolali.
Keluarga berencana memakamkan jenazah Wismoyo Ari Prambudi di sebuah tempat pemakaman di desa itu, Senin esok sekitar pukul 10.00 WIB.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015