Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - General Manager PT Pelindo III Cabang Kumai Budi Setiyono mengatakan, tidak ada gangguan pasokan logistik bagi Kotawaringin Barat dan sekitarnya karena kapal kargo yang menuju Pelabuhan Panglima Utar Kumai dialihkan ke Pelabuhan Tanjung Kalap Bumiharjo, Kalimantan Tengah.
"Kapal-kapal kargo yang membawa pasokan logistik dialihkan ke Bumiharjo yang berjarak 15 mil dari Kumai. Jadi Pelabuhan Kumai hanya untuk penumpang meskipun ada proses evakuasi pesawat AirAsia," kata Budi Setiyono di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Minggu.
Ia mengatakan, aktivitas pelayaran kapal penumpang dari Pelabuhan Panglima Utar Kumai masih sesuai dengan jadwal, meskipun ada penundaan karena cuaca buruk.
Menurut dia, penundaan jadwal akibat cuaca buruk sudah biasa bagi penumpang sehingga mereka sabar menunggu. Dalam keadaan normal, setiap kapal yang bersandar atau berlayar dari Pelabuhan Panglima Utar bisa membawa 400 orang hingga 700 orang penumpang.
"Ada dua agen yang melayani penumpang di Pelabuhan Panglima Utar dengan enam hingga tujuh kapal. Rute yang dilayani dari dan ke Semarang, Surabaya dan Jakarta. Paling banyak menuju Semarang dan Surabaya," tuturnya.
Terkait proses pencarian dan evakuasi kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501, Budi mengatakan, telah berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan berbagai pihak terkait.
Pelindo III Cabang Kumai menyediakan logistik dan pasokan air bersih untuk kapal-kapal yang terlibat dalam proses pencarian dan penyelamatan (search and rescue/SAR). Beberapa kapal terlibat dalam proses tersebut.
"Kami juga membuka dua posko sejak 30 Desember 2014 berlokasi di samping kantor kami dan samping kantor KSOP. Namun karena kurang efektif, posko di kantor kami dipindahkan ke terminal penumpang," katanya.
Pesawat AirAsia Indonesia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dilaporkan hilang kontak dari pusat pengendali lalu lintas udara pada Minggu (28/12).
Pesawat QZ8501 berjenis Airbus A320-200 dengan kode registrasi PK-AXC membawa 155 penumpang terdiri dari 137 orang dewasa, 17 anak-anak, dan satu bayi. Selain itu, juga terdapat dua pilot, empat awak kabin dan satu teknisi.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015