"Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar penyelesaian pembangunan menara transmisi dapat diselesaikan segera," kata General Manager PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Doddy Pangaribuan kepada wartawan di Pekanbaru, Sabtu.
Pembangunan PLTU Tenayan Raya telah berulangkali molor dari jadwal padahal sebelumnya pembangkit ini dibangun untuk menunjang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau pada 2012. Pembangunan proyek itu awalnya terhambat karena masalah pembebasan lahan.
Namun, proyek itu kini kembali molornya karena masalah pembangunan menara transmisi. Penyelesaian pembangkit listrik dengan kapasitas 2X100 megawatt (Mw) itu terkendala pembangunan menara transmisi yang menghubungkan wilayah Tenayan Raya menuju Teluk Lembu.
Menurut dia, masih ada tujuh menara transmisi yang belum dibangun karena terkendala pembebasan lahan. Padahal, listrik yang dihasilkan dari pembangkit harus segara disalurkan menuju konsumen melalui menara transmisi tersebut.
Keterlambatan penyelesaian pembangkit tersebut membuat kondisi kelistrikan di Riau masih rawan terjadi pemadaman. Pasalnya, cadangan listrik di daerah tersebut hanya sekitar tiga persen dari beban puncak yang mencapai 503 Mw.
Kebutuhan listrik di Riau sendiri masih dipasok oleh jaringan wilayah sekitarnya yang terhubung melalui jaringan interkoneksi Sumatra Bagian Tengah, karena hanya mampu memproduksi 450 Mw dari seluruh pembangkit yang ada di provinsi itu.
"Cadangan tiga persen dari total beban puncak saat ini sangat rawan karena kalau ada pembangkit yang mengalami masalah, kondisi kelistrikan Riau langsung defisit lima persen," ucapnya.
Ia mengatakan PLTU Ombilin yang memasok interkoneksi juga masih mengalami perbaikan mesin dan belum dapat beroperasi penuh. Saat ini, pembangkit dengan kapasitas 80 Mw itu baru menghasilkan 60 Mw.
"PLTU Ombilin masih dalam tahap uji coba setelah mengalami overhaul [perbaikan mesin]. Kami masih mengoperasikannya secara bertahap hingga mencapai kapasitas penuh 80 Mw," katanya.
Sementara itu, rasio elektrifikasi Riau saat ini mencapai 79,5 persen lebih rendah dari target yang ditetapkan untuk 2014 sebesar 80 persen.
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015