Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengungkapkan bahwa empat bagian besar pesawat Air Asia QZ8501 telah terdeteksi sonar dari kapal Geo Survey pada operasi pencarian hari ke-7.
"Hasil sampai saat ini kami menemukan, melalui kapal Geo Survey yang mampu mendeteksi bawah air, empat bagian besar pesawat," kata Soelistyo dalam konferensi pers di Kantor Pusat Basarnas di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan dua dari empat objek besar itu tertangkap secara tiga dimensi (3D) oleh kapal Geo Survey pada pukul 05.43 WIB dan pukul 15.00 WIB.
"Keempat obyek ini seluruhnya berada di daerah prioritas pencarian. Rata-rata jarak antara satu dan lain berdekatan," ujar dia.
Sebelumnya Soelistyo mengatakan, sonar dari kapal tim SAR gabungan berhasil menangkap gambar tiga dimensi (3D) dan dua dimensi (2D) dua obyek berukuran besar yang dipastikan bagian dari pesawat AirAsia QZ8501
Berdasarkan temuan genangan bahan bakar di permukaan tadi malam (Jumat, 2/1), tiga kapal yang mempunyai kemampuan deteksi bawah laut terus beroperasi di sektor prioritas. Hasilnya, pukul 23.40 WIB, berhasil dideteksi dua obyek cukup besar.
Obyek pertama, menurut dia, berdimensi 9.2 x 4.6 x 0.5 meter (dengan 3D) dan obyek kedua berdimensi 7.2x0.5 meter (dengan 2D). Kedua obyek tersebut ditemukan berdekatan.
Saat ini, ia mengatakan kapal Geo Survey sedang mengupayakan untuk mendapatkan visual dari dua objek yang disebutkan dengan menurunkan remotely operated vehicle (ROV). Namun, upaya tersebut memang terkendala cuaca dengan gelombang mencapai 2.5 hingga empat meter.
"Secara tiga dimensi dan dua dimensi memang diketahui dua obyek tersebut, kita akan pastikan dengan visual dengan menggunakan ROV. Tapi saya pastikan itu bagian pesawat AirAsia yang kita cari," kata Soelistyo.
Penemuan dua obyek berukuran besar di kedalaman 30 meter di sektor prioritas pencarian, menurutnya, merupakan hasil evaluasi yang dilakukan atas temuan-temuan sejak hari ke-1 operasi pencarian.
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015