"Saya akan usulkan ke pimpinan komisi agar segera dibentuk Panja," ujar Anggota komisi V DPR RI Nizar Zahro, ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Jumat.
Rencana pembentukan Panja, kata dia, lantaran pihaknya menerima informasi bahwa maskapai tidak meminta data prakiraan cuaca ke Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelum lepas landas.
"Seharusnya maskapai meminta prakiraan kondisi cuaca terbaru, atau sebaliknya BMKG yang memberikan. Ini nanti yang juga akan menjadi bahan investigasi," ucapnya.
Menurut legislator asal Fraksi Partai Gerindra tersebut, pihaknya tidak bermaksud mencari kambing hitam atau mencari pihak yang disalahkan, namun ingin mengetahui detil peristiwa itu.
"Kami tidak ingin mencari siapa yang salah, tapi hanya ingin mengetahui secara menyeluruh terkait kecelakaan pesawat ini," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga mengusulkan agar secepatnya ada Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara komisi V DPR RI dan kementerian perhubungan, Badan SAR Nasional (Basarnas), BMKG, Badan Navigasi, maskapai penerbangan dan pihak terkait lainnya.
"Yang pasti, ini sebagai upaya antisipasi agar kecelakaan pesawat tidak terjadi lagi. Maskapai penerbangan harus lebih mementingkan keselamatan penumpang, bukan sisi komersialnya saja," katanya.
Sementara itu, terlepas dari investigasi, pihaknya mewakili Komisi V mengapresiasi Basarnas yang dengan cepat mampu menemukan sejumlah korban serta puing-puing pesawat.
"Kami terus mengimbau pencarian korban berjalan maksimal dan dilakukan sampai semua ditemukan," kata legislator asal daerah pemilihan Madura tersebut.
Sebagai bentuk keprihatinan, Komisi V yang diwakili Yudi Widia Asia (FPKS), Damayanti (FPDIP), Musa Zainuddin (FPKB), Abdul Hakim (FPKS) dan Nizar Zahro sendiri melakukan inspeksi ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
"Ini juga sebagai bentuk dukungan kepada Tim Basarnas untuk tetap semangat menjalankan tugasnya," tutur Nizar.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015