Singapura (ANTARA News) - Harga minyak turun dalam perdagangan Asia Jumat ketika pasar mulai lagi sesudah hari libur umum AS dengan sedikit faktor baru menginspirasi aktivitas, para dealer mengatakan. Pada pukul 2:00 sore (0600 GMT), kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari berada pada 59,11 dolar AS per barel, turun 13 sen dari level penutupan di New York Rabu. Pasar di Amerika Serikat ditutup Kamis pada hari libur umum. Minyak mentah Brent Laut Utara untuk pengiriman Januari turun 13 sen menjadi 59,22 dolar. "Kami tidak akan melihat banyak perkembangan di pasar. Hal itu akan melemahkan perdagangan," kata Tobin Gorey, seorang strateg komoditas Commonwealth Bank Australia di Sydney. "Anda dapat jual beli tanpa benar-benar menyebabkan kekawatiran tertentu apapun terhadap pasar." Lonjakan stok minyak mentah AS juga merupakan jaminan suplai berlimpah menjelang musim dingin di belahan bumi bagian utara, para dealer mengatakan. Pasar kini mengawasi dengan ketat langkah mendatang OPEC untuk menaikkan harga menyusul komentar oleh Venezuela bahwa kartel minyak itu akan mengurangi output lagi pada pertemuannya mendatang di Nigeria pada Desember. Pengurang itu "akan diusulkan ... karena harga (minyak) tetap tidak stabil," Menteri Energi Rafael Ramirez mengatakan kepada televisi Venezolana pada Rabu. "Pada Desember akan ada konsensus untuk melanjutkan aksi terhadap volume," ia mengatakan, tanpa mengindikasikan jumlah berapapun. Organisasi Negara Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan bulan lalu untuk mengurangi produksi dengan 1,2 juta barel per hari dari November untuk mendukung pelemahan harga, yang telah merosot sekitar 20 dolar sejak Agustus lalu. Presiden OPEC Edmond Daukoru, Menteri Perminyakan Nigeria, mengatakan kepada sebuah surat kabar bahwa para anggota kartel tersebut kemungkinan akan mendukung pengurangan produksi baru bulan depan, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006