Surabaya (ANTARA News) - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membangun masjid di kampus C (kantor manajemen) di kawasan Mulyorejo senilai Rp20 miliar lebih yang diperkirakan selesai dalam dua tahun atau hingga akhir 2016.
"Harta kita yang sesungguhnya adalah harta yang kita amalkan. Karena itu meski angka Rp20 miliar hingga Rp25 miliar itu kelihatannya besar, tetapi dengan semangat kebersamaan di antara para alumni Unair, insya allah angan-angan lama ini akan terwujud," kata Ketua Tim Pembangunan Masjid Unair Hariyanto Basuni di Surabaya, Kamis.
Pemancangan tiang pertama masjid kedua setelah Masjid Nuruzzaman di Unair kampus B itu dilaksanakan pada 31 Desember 2014.
Penanaman tiang pancang itu dilaksanakan secara bersama-sama oleh Rektor Unair Prof Dr H Fasich Apt, Ketua Senat Akademik Prof Dr Fendy Suhariadi MT, dan Dr Akmal Budianto SH mewakili Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unair dan Gubernur Jawa Timur.
Saat pemancangan Fasich yang 31 Desember lalu juga merayakan Hari Ulang Tahun itu mengakui harapan ini sudah lama dilaporkan kepadanya.
"Tetapi dengan tidak bermaksud mengesampingkan harapan itu, saya memprioritaskan sisi edukasi lain yang lebih urgen untuk diatasi, sebab di kampus C juga sudah banyak musola, bahkan aula bisa digunakan salat Jumat," katanya.
Menurut dia, pembangunan masjid itu merupakan upaya pengembangan moral bangsa melalui gerbang kampus, sekaligus untuk membantah tuduhan "miring" yang dialamatkan kepada dunia kampus, seperti sarang narkoba dan pasar bebas seks.
"Saya tidak bisa membayangkan bagaimana kampus menjadi sarang narkoba dan pasar bebas seks. Untuk itu dari waktu ke waktu, kami sungguh-sungguh menolak tuduhan itu," kata Prof. Fasich.
Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015