London (ANTARA News) - Masyarakat Indonesia yang berada di Kerajaan Inggris mengelar doa bersama gabungan umat Islam, Katolik, Protestan, dan Hindu untuk mengenang korban kecelakaan pesawat Airasia QZ 8501 , yang diadakan di KBRI London, Rabu malam.
Doa bersama lintas agama dilakukan sehubungan dengan musibah menimpah dari Surabaya ke Singapura itu dihadiri Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia, Hamzah Thayeb, bersama Ny Lastry Thayeb dan Wakil Dubes Harry Kandou dan Ny Miabella Kandou, serta Kepala perwakilan Garuda London Jubi Prasetyo dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Rizal Djaafara.
Dubes Hamzah Thayeb dalam sambutannya mengatakan acara temu warga malam ini utamanya untuk mengadakan doa bersama secara lintas agama bagi korban berbagai musibah yang menimpa Indonesia dalam tahun 2014.
Dikatakannya karena bertepatan dengan pergantian tahun 2014 maka malam ini juga baik sebagai malam refleksi, renungan dan harapan kita semua sebagai keluarga besar di perantauan.
Doa bersama diawali dengan doa bersama bagi pemeluk agama Hindu yang dipimpin Anak Agung Gede Agung Dharmawan, dilanjutkan bagi pemeluk agama Katholik yang dipimpin Pastor Vinsensus Mbui, serta bagi pemeluk agama Kristen Protestan dipimpin Pendeta Frans Sahetapy, dan agama Islam oleh Djamalullail.
Doa bersama itu juga dihadiri berbagai perwakilan masyarakat yang ada di Inggris di antaranya ketua diaspora Indonesia yang disebut Periuk, Cathy Paat, para pelajar dan mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Inggris yang tergabung dalam PPI London serta anggota Induk , tenaga kerja domestik yang ada di London.
Sementara itu Wakil Dubes Harry Kandou mengatakan KBRI London mendukung inisiatif dari masyarakat Indonesia yang ingin menyelenggarakan doa bersama bagi para korban tragedi pesawat Air Asia QZ 8501 dan korban bencana lainnya yang terjadi Indonesia.
Menurut Harry Kandou, Indonesia mendapat pengakuan internasional atas apa yang telah dilakukan Tim Basarnas bersama-sama berbagai pihak dalam melakukan pencarian dan evakuasi para korban yang ditemukan.
Acara doa bersama lintas agama diakhiri dengan acara makan malam bersama dengan hidangan khas Indonesia seperti soto dan sate ayam serta hidangan lainnya yang disediakan oleh Wisma Nusantara.
(ZG)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015