Karhutla itu kan terlihat, penyebabnya jelas, lalu kenapa harus terjadi berulang kali.
Pekanbaru (ANTARA News) - Sejumlah warga yang merayakan pergantian tahun baru di Pekanbaru berharap pada tahun 2015 Riau bebas asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla), tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Saya pikir sudah banyak sekali upaya yang dilakukan oleh sejumlah pihak, bahkan Presiden Jokowi dan Pak SBY sampai ke Riau hanya untuk memantau api. Jadi, mudah-mudahan tahun depan tidak ada lagi karhutla di Riau," kata salah seorang warga, Monalisa, di Pekanbaru, Kamis.
Ia mengatakan akibat adanya Karhutla di Riau yag terjadi hampir setiap tahun telah banya memberikan dampak negatif, baik secara ekonomi maupun kesehatan.
Menurut Monalisa, sebenarnya Karhutla itu tidak harus terjadi jika semua elemen bergerak dan bersama sama mengantisipasinya.
"Jika pemerintah, aparat, masyarakat dan pihak berwenang lainnya bersama merapatkan barisan untuk mengantisipasinya, maka kebakaran hutan yang terus terjadi akan bisa dihindari," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh warga lainnya, Doni, yang menyebutkan bahwa karhutla bukan sesuatu yang mustahil untuk dihilangkan.
"Karhutla itu kan terlihat, penyebabnya jelas, lalu kenapa harus terjadi berulang kali. Jadi saya harap tahun ini tidak ada lagi karhutla," ujar Doni.
Sementara itu, Kepala BMKG Riau, Sugarin mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi sebaik mungkin dengan semua pihak.
"Tugas kita adalah menginformasikan kapan cuaca ekstrim akan kembali terjadi, dan jika komunikasi yang baik bisa terjalin, saya yakin Riau akan bebas asap," ujarnya.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa mencegah jauh lebih murah dibandingkan saat telah terjadi kebakaran.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015