Jakarta (ANTARA News) - Pertamina membantah berita pengurangan pasokan minyak tanah untuk DKI Jakarta sehubungan dengan kelangkaan bahan bakar itu di sejumlah wilayah. "Tidak ada pengurangan kuota dan kami telah menyalurkan sesuai dengan jatah. Justru posisinya saat ini yaitu untuk Jakarta kelebihan 1,5 persen dari kuota yang dikeluarkan Pertamina," kata Kepala Divisi Humas Pertamina Toharso di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan kuota minyak tanah bersubsidi pada tahun 2006 adalah 9,9 juta kiloliter. Kuota tersebut dibagi menjadi alokasi-alokasi yang kemudian dibagikan ke setiap daerah wilayah kerja. Untuk di Jakarta, kuota minyak tanah per hari yaitu sekitar 3.000 kiloliter, sedangkan pemakaian di Jakarta Pusat yaitu 14 liter per jiwa per bulan. Toharso mengatakan salah satu penyebab kelangkaan minyak tanah di Jakarta adalah pemakaian yang tidak sesuai dengan peruntukan. "Di lapangan terjadi penggunaan yang tidak sesuai dengan peruntukannya dan terlalu banyak. Rabu lalu petugas Pertamina melakukan pengecekan ke lapangan dan menemukan adanya penggunaan minyak tanah dalam satu rumah ada yang sampai 5 sampai 10 liter per hari," katanya. Untuk mengatasi kelangkaan ini maka kiat yang dilakukan adalah menganjurkan kepada masyarakat untuk membeli minyak tanah di lapangan, mengupayakan untuk langsung menjual ke masyarakat dan melakukan operasi pasar (OP). "Operasi pasar telah dilakukan yaitu di kawasan Tangerang, Pejaten, dan Grogol. Jadi, kita siapkan satu mobil tangki di pangkalan tetapi tidak dibongkar, serta penyalurannya juga langsung ke masyarakat," katanya. Sementara itu, General Manager UPms III Achmad Faisal mengatakan, operasi pasar dilakukan hingga kebutuhan masyarakat benar-benar terpenuhi dengan harga yang normal. "Operasi pasar dilakukan sejak Rabu (22/11) di sejumlah wilayah di DKI Jakarta dan sekitarnya yang mengalami kelangkaan minyak tanah," katanya ketika operasi pasar minyak tanah yang dilakukan di RT 05 RW 12 Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Pada Jumat ini, OP minyak tanah dilakukan di lima tempat di DKI Jakarta. Minyak tanah yang dijual dalam OP tersebut sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) DKI Jakarta yakni Rp2.250 per liter. Harga OP itu cukup murah dibandingkan harga jual minyak tanah di wilayah itu yang saat ini bisa mencapai Rp3.000 per liter. Karena itu, warga banyak yang antri ingin mendapat minyak tanah OP, meski mereka dibatasi 10 liter per KK. Pertamina UPms III menyediakan 5.000 liter minyak tanah di setiap titik OP.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006