Temanggung (ANTARA News) - Pergantian tahun baru di Temanggung, Jawa Tengah, diwarnai insiden tabrakan antara bus Santoso jurusan Jakarta-Yogyakarta dengan sepeda motor Yamaha Vixion warna merah yang mengakibatkan satu orang tewas dan dua korban lainnya kritis.
Tabrakan yang terjadi di tikungan Tepungsari, Temanggung, Kamis dini hari sekitar pukul 01.00 WIB tersebut mengakibatkan pengendara sepeda motor Muhammad Rouf (23), warga Dusun Lembujati, Desa Banaran, Kecamatan Gemawang, Temanggung, tewas.
Sedangkan dua orang pembonceng Yamaha Vixion nomor AA 4124 RT yang belum diketahui identitasnya dalam kondisi koma dan menjalani perawatan di RSUD Djojonegoro Temanggung.
Tabrakan yang terjadi tidak jauh dari RSUD Temanggung tersebut mengkibatkan kondisi sepeda motor rusak berat, sedangkan bus yang dikemudikan Mulyanto, warga Kalijambe, Kabupaten Magelang, tersebut di bagian depan mengalami ringsek dan kaca rusak.
Berdasarkan keterangan beberapa saksi, saat kejadian sepeda motor melaju kencang dari arah Temanggung melalui lajur kanan dan dari arah berlawanan datang bus Santoso sehingga tabrakan di tikungan tersebut tidak bisa dihindarkan.
Seorang saksi yang juga penumpang bus Santoso, Yupi mengatakan sebenarnya bus berjalan pelan karena ada penumpang yang mau turun, tiba-tiba ada kendaraan berjalan kencang dari selatan melewati marka jalan maka terjadi tabrakan.
"Waktu kejadian saya tidak tidur dan melihat ada kendaraan dari arah depan melaju bukan pada jalurnya sehingga terjadi benturan keras," katanya.
Satpam RSUD Temanggung, Tri Haryanto yang ikut menolong para korban, menuturkan memang pengendara Vixion melaju kencang dari arah Temanggung saat lewat depan rumah sakit.
"Waktu itu kondisinya jalan sepi sehingga sepeda motor melaju kencang, meskipun sebelumnya sempat terjadi arak-arakan pengendara sepeda motor menyambut tahun baru. Tiba-tiba terdengar suara benturan keras dan setelah ditengok ternyata terjadi tabrakan," katanya.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih menyelidiki penyebab terjadinya tabrakan tersebut.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015