Manado (ANTARA News) - Umat Katolik di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, mendoakan korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 agar diberi keabadian di surga.
"Marilah kita berdoa bagi saudara-saudara kita yang menjadi korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 agar diberi keabadian di surga, sementara keluarganya dihibur dan diberi harapan untuk menatapi kehidupan selanjutnya," kata Pastor Paroki Bunda Hati Kudus Yesus Rumengkor Pastor Christofel Fredy Andries, M.Sc. dalam misa pisah tahun berlangsung di Gereja Katolik Sitti Kita Pada Hati Kudus Yesus, Rabu (31/12) malam.
Pastor Andries mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan oleh mereka yang jadi korban pesawat tersebut diberi penghiburan dan harapan menatap Tahun Baru 2015.
Sebelumnya, dalam khotbah misa tersebut, Pastor Andries mengatakan bahwa peristiwa kecelakaan pesawat tersebut hendaknya memberi penyadaran kepada semua pihak bahwa apa pun yang dialami dalam hidup adalah bagian dari perjalanan hidup sebagaimana yang sudah diatur oleh Sang Pencipta.
"Waktu adalah hidup dan hidup adalah terang, sementara terang itu sendiri sebenarnya adalah iman kita kepada Sang Pencipta alam semesta ini," kata Pastor Andries.
Doa kepada korban kecelakaan AirAsia tersebut, disampaikan mengawali prosesi doa dalam misa yang merupakan salah satu bagian penting dalam liturgi gereja katolik yang biasanya terdiri atas doa-doa utama, baik untuk pemerintah, masyarakat, pemimpin agama Katolik, maupun untuk kesejahteraan umat Katolik itu sendiri.
Kecelakaan pesawat AirAsia menjadi keprihatinan, termasuk oleh umat Katolik di Keuskupan Manado ditandai dengan untaian doa bagi para korban dan doa penguatan bagi keluarga yang ditinggalkan.
Misa pisah tahun tersebut merupakan kebiasan geraja katolik yang dilaksanakan setiap tahun sebagai rasa syukur atas kehidupan pada tahun yang akan dilewati dan juga sebagai doa permohonan memasuki tahun baru agar mampu djalani dengan baik.
Ratusan orang beragama Katolik di Paroki Bunda Hati Kudus secara khusyuk mengikuti misa pisah tahun yang dilaksanakan di semua gereja Katolik yang ada di dunia.
Pewarta: Guido Merung
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015