Samarinda (ANTARA News) - Sejumlah warga Kota Samarinda "berburu" jagung muda di sentra perkebunan, pasar tradisional, hingga ke penjual dadakan, untuk dibakar saat merayakan malam pergantian tahun.
"Saya sudah keliling mencari jagung muda selama tiga hari terakhir, seperti langsung ke petani jagung di Kelurahan Lempake, Gunung Kapur, Kelurahan Tanah Merah, hingga ke pasar-pasar," ujar Galang Arya Tama, warga Jalan DI Panjaitan, Samarinda, Rabu.
Dari hasil perburuan itu, dia kemudian mendapatkan harga jagung yang murah pada Selasa (30/12) malam, yakni Rp300.000 satu karung berisi sekitar 200 biji jagung yang belum dikupas.
Sebelumnya pada Minggu (28/12), Galang Arya sempat membatalkan niatnya membeli jagung saat blusukan ke perkebunan di Lempake dan Gunung Kapur, Kecamatan Samarinda Utara, karena harganya cukup tinggi di atas Rp350.000 per karung. Begitu pula harga jagung muda di Tanah Merah.
Sedangkan ketika ke Pasar Segiri dan Pasar Sungai Dama Samarinda, harganya jauh lebih mahal yakni kisaran Rp350.000 hingga Rp500.000 per karung.
Sementara harga jagung per biji yang belum dikupas di sejumlah pasar tradisional di Samarinda, harganya berkisar Rp3.500-Rp4.000 per biji, tergantung ukuran jagung.
Untuk harga jagung muda yang berisi sekitar 100 biji belum dikupas di Pasar Segiri, harganya mencapai Rp350.000, sedangkan ukuran karung besar yang berisi sekitar 200 biji, harganya mencapai Rp500.000 per karung.
"Saya mendapat jagung dengan harga murah secara tidak sengaja, yakni ketika ada sebuah mobil terbuka yang mengangkut sekitar 15 karung jagung muda. Setelah tawar-menawar harga, akhirnya disepekati harga Rp300.000 satu karung besar," ujar Galang.
Sofiyah, istri sopir yang membawa jagung di mobil terbuka tersebut, mengatakan jagung-jagung itu didatangkan dari Teluk Dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Dia sudah tiga rit membawa jagung dalam dua hari ini yang masing-masing rit berisi 15 karung. Jagung itu tidak dijual ke sejumlah pasar tradisional, karena sudah ada tiga orang di timnya yang memasok ke pasar-pasar di Samarinda selama dua hari terakhir.
"Jatah saya adalah menjual jagung keliling ke pinggiran Kota Samarinda, termasuk ke penjual jagung di luar pasar. Sedangkan tiga mobil yang dibawa anak buah saya, kebagian menjual jagung ke empat pasar tradisional di Samarinda," kata Sofiyah.
Pewarta: M Ghofar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014