Mataram (ANTARA News) - Dari 155 penumpang yang ada di dalam pesawat AirAsia QZ8501 yang mengalami kecelakaan hari Minggu lalu, 11 orang di antaranya dilaporkan berasal dari Nusa Tenggara Barat.
"Namun hingga kini kita belum menerima pengaduan dari keluarga korban," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika NTB Agung Hartono di Mataram, Rabu.
Agung menyebutkan, 11 korban penumpang AirAsia asal NTB tersebut yakni tujuh orang dari Kota Bima, dari Dompu tiga orang, dan Ampenan tiga orang.
Pihaknya telah membuka posko pengaduan baik di Bandara Internasional Lombok (BIL) maupun di kantornya, yang sekaligus juga difungksikan sebagai posko tahun baru.
Menurut Agus, pihak keluarga korban kemungkinan langsung ke Bandara Juanda Surabaya untuk melihat perkembangan terakhir musibah kecelakaan pesawat tersebut.
"Pihak maskapai penerbangan AirAsia akan bertanggung jawab atas kecelakaan dan semua hak penumpang akan diberikan termasuk santunan dari Jasa Raharja," jelasnya.
Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak dalam perjalanan Surabaya ke Singapura pada Minggu (28/12) pukul 07.555 WIB, dan setelah tiga hari pencarian, puing-puing dan jasad beberapa penumpangnya ditemukan di Selat Karimata, Kalimantan Tengah.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014