Sidoarjo (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menerima dua jenazah korban tragedi pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang kontak dari Bandara Juanda Surabaya menuju ke Singapura pada Minggu (28/12).

"Hari ini kami menerima dua jenazah korban pesawat tersebut dan langsung diserahkan kepada Polda Jatim untuk dilakukan identifikasi korban pesawat tersebut," katanya di base ops Puspenerbal Juanda di Sidoarjo Jawa Timur, Rabu.

Ia berterima kasih kepada Angkasa Pura, TNI dan Polri, AirAsia dan Basarnas yang telah bekerja keras mengevakuasi penumpang pesawat ini.

"Pemerintah akan melakukan gotong royong untuk mempercepat proses evakuasi terhadap korban pesawat ini dan segera diserahkan kepada keluarga masing-masing," katanya.

Ia mengatakan, sesuai dengan prosedur, proses pemeriksaan berlangsung selama satu atau dua pekan sejak jenazah diserahkan.

"Namun, kami akan mempercepat proses supaya jenazah tersebut segera diserahkan pada keluarga masing-masing dengan aman dan sesuai DNA keluarga," katanya.

Ia mengatakan, untuk hari ini ada dua korban yang berhasil dievakuasi ke rumah sakit Bhayangkara Polda Jatim untuk diidentifikasi.

"Sesuai dengan rencana jumlah itu akan terus bertambah sampai dengan selesainya seluruh proses evakuasi terhadap penumpang yang mengalami musibah ini," katanya.

Ia mengatakan, dua jenazah diterbangkan dari Pangkalan Bun menggunakan pesawat Boeing AI-7302 dan diterima di Pangkalan Udara TNI AL Juanda Base Ops.

Dua jenazah terdiri dari laki-laki dan perempuan yang sudah dimasukkan ke dua peti dengan tulisan 001 dan 002 tersebut diserahkan oleh tim evakuasi untuk selanjutnya akan diidentifikasi.

Pihak keluarga mendapatkan layanan dalam upaya membantu proses identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya agar segera selesai.

Petugas juga membuka dua posko Crisis Centre di Terminal 2 Bandara Juanda dan juga di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk membantu keluarga melakukan proses identifikasi.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014