Saya berharap kebijakan itu benar-benar tulus"
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VI DPRI dari Fraksi Demokrat Sartono Hutomo berharap rencana pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak bersubsidi bukan pencitraan.
"Saya berharap kebijakan itu benar-benar tulus tidak karena pencitraan," katanya melalui pesan BlackBerry di Jakarta, Rabu.
Sartono berharap kebijakan Presiden Jokowi itu didasari imbas turunnya harga minyak dunia, bukan demi pencitraan.
Dia menilai rencana pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi sudah seharusnya dilakukan karena kebijakan menaikkan harga BBM sebelumnya patut dipertanyakan mengingat harga minyak dunia sedang turun.
"Prinsipnya apabila harga BBM bersubsidi turun maka bagus, berarti mendengar suara-suara yang selama ini tidak setuju dengan kenaikan harga BBM dengan beberapa implikasinya," ujarnya.
Menurut dia, sikap Presiden yang menurunkan harga BBM bersubsidi menunjukkan kebijakan yang sebelumnya dikeluarkan secara terburu-buru.
Dia menilai pemerintah mulai menyadari dan mendengar suara rakyat yang selama ini menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Berarti pemerintah menyadari keputusannya selama ini agak terburu-buru ditengah kenaikan harga TDL, harga gas yang melukai hati rakyat," katanya.
Pemerintah berencana menurunkan harga BBM bersubsidi per 1 Januari 2015, estimasi penurunan harga untuk Premium pada kisaran Rp900 dari harga Rp8.500 menjadi Rp7.600, sementara solar turun Rp250 dari Rp7.500.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014