Dumai, Riau (ANTARA News) - Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Dumai, Riau, menyatakan masih menunggu hasil uji sampel minyak diduga milik PT Inti Benua Perkasatama (IBP) yang tumpah dan mencemari perairan Dumai November lalu.
Kepala KLH Dumai Bambang Suriyanto mengatakan, uji sampel oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau terhadap tumpahan minyak beberapa waktu lalu hingga kini belum ada kesimpulan resmi.
"Hasilnya masih kita tunggu karena belum ada kesimpulan resmi dari BLH Riau," katanya kepada pers, Rabu.
Dijelaskan, menindaklanjuti tumpahan minyak kernel kelapa sawit milik perusahaan yang beroperasi di kawasan industri Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan tersebut, BLH Riau menurunkan tim mengambil sampel minyak untuk diuji di laboratorium.
Uji sampel bertujuan untuk kepentingan penyelidikan dan menyimpulkan potensi pencemaran perairan akibat luberan minyak yang menggenangi laut serta parit sekitar lingkungan perusahaan.
"Kesimpulan sementara KLH Dumai perairan telah tercemar karena ketebalan minyak mencapai 40 hingga 50 sentimeter dari atas permukaan air," sebutnya.
Dia mengaku pernah mengkonfirmasi hasil uji sampel tersebut ke BLH Riau, namun sejauh ini belum ada kesimpulan dan masih dalam penyelidikan.
Pada 16 November 2014 lalu, ribuan ton minyak kernel kelapa sawit tumpah dari tangki timbun yang tumbang diduga akibat kontruksi tidak mampu menahan beban kapasitas.
Meski dipastikan tidak ada korban jiwa, namun perusahaan diprediksi mengalami kerugian miliaran rupiah karena minyak tumpah dalam jumlah besar.
KLH Dumai pada waktu itu langsung menghentikan sementara operasional perusahaan dan meminta mereka untuk fokus melakukan upaya penanganan dan pembersihan tumpahan minyak dari kawasan perairan.
Wakil Walikota Dumai Agus Widayat bahkan mendukung langkah yang dilakukan KLH agar selain menimbulkan efek jera, juga supaya perusahaan yang beroperasi di wilayah perairan dapat menjaga keselamatan lingkungan dari potensi pencemaran.
Pewarta: Abdul Razak
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014