Beirut (ANTARA News) - Satu ledakan kuat dari bahan peledak yang ditanam di terowongan bawah kota tua Aleppo, di Suriah utara, menewaskan atau melukai 20 tentara pemerintah Selasa, kata pemantau.

Jabha Shamiyeh, koalisi pemberontak baru di Aleppo, berada di balik ledakan tersebut, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang tidak segera mampu memberikan rincian jumlah orang yang mati dan terluka.

Ledakan itu "menewaskan dan melukai sedikitnya 20 tentara dan para loyalis," kata Observatorium, yang bergantung untuk pelaporan pada jaringan sumber yang luas sumber.

Kelompok yang berbasis di Inggris mengatakan, Jabha Shamiyeh "melakukan ledakan terowongan menargetkan posisi-posisi dan pangkalan milik pasukan rezim dan milisi pro-rezim "di Kota Tua.

Jabha Shamiyeh, terbentuk kurang dari seminggu yang lalu, belum mengklaim tanggung jawab, tetapi para aktivis oposisi di Aleppo mengatakan Jabha di balik ledakan.

Untuk bagiannya, televisi pemerintah mengatakan "kelompok-kelompok teroris menargetkan Kota Tua dengan tiga ledakan, barat dari benteng ... menghancurkan beberapa bangunan bersejarah di daerah itu. "

Saluran, menggunakan istilah rezim untuk pemberontak, tidak melaporkan korban.

Satu sumber militer Suriah di Aleppo, berbicara dengan syarat tak disebut jatidirinya, menegaskan kepada AFP bahwa pemberontak telah meledakkan terowongan yang digali di bawah bangunan.

Sementara itu, bentrokan pecah, kata sumber, dan menambahkan: "Tentara mengusir seorang (pemberontak) yang berupaya untuk melakukan serangan."

Pertempuran di Aleppo meletus pada pertengahan 2012, dan kontrol kota sejak itu dibagi antara pemberontak di sebelah timur dan rezim di barat.

Kekerasan telah menghancurkan bagian dari kota tua yang terkenal itu.

Pada Mei, pemberontak meledakkan bom di bawah Hotel terkenal Carlton, yang pasukan pemerintah telah gunakan sebagai markas.

Pada September, beberapa bangunan lainnya hancur dalam serangan terowongan yang sama.

(Uu.H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014