Sidoarjo (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Badan SAR Nasional (Basarnas) melakukan operasi gabungan untuk mengevakuasi penumpang dan awak pesawat AirAsia QZ 8501 jurusan Surabaya ke Singapura yang hilang kontak sejak Minggu (28/12).
"Saya memerintahkan Basarnas untuk melakukan pencarian besar dan melakukan operasi gabungan dalam rangka mencari penumpang, awak dan juga pesawat tersebut," katanya usai mengunjungi keluarga penumpang di Crisis Centre Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Selasa.
Presiden mengemukakan, sudah melakukan peninjauan ke lokasi dengan menggunakan pesawat Hercules TNI Angkatan Udara untuk melihat dari dekat lokasi penemuan AirAsia di Selat Karimata, dekat Pangkalanbun, Kalimantan Tengah.
"Saya menaiki pesawat Hercules sudah melakukan peninjauan ke lokasi untuk melihat agak dekat pesawat tersebut," kata Presiden.
Presiden Jokowi mengatakan, di lokasi tersebut terdapat tiga kapal TNI Angkatan Laut dan akan ada helikopter untuk membantu proses evakuasi penumpang dan awak pesawat AirAsia QZ8501.
"Kami akan fokus pada proses evakuasi awak dan juga penumpang pesawat," katanya.
Presiden mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap Basarnas, TNI dan Polri, relawan, serta masyarakat, termasuk nelayan atas segala upaya pencarian pesawat maupun awak dan penumpangnya.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada negara sahabat yang turut serta membantu pencarian ini seperti dari Malaysia, Singapura dan juga dari Australia," kata Presiden.
Presiden Jokowi kepada keluarga penumpang dan awak pesawat mengaku turut merasakan dukacita dan kehilangan atas musibah itu.
"Semoga keluarga diberikan ketabahan atas musibah yang terjadi ini. Intinya, saat ini fokus pada operasi evakuasi penumpang dan juga awak pesawat," kata Presiden.
Presiden Joko Widodo datang ke lokasi Pos Komando Crisis Centre di Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya, Sidoarjo, dan langsung bertemu dengan keluarga penumpang sekira sejam sebelum jumpa pers.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014