Jakarta (ANTARA News) - AirAsia menyatakan duka cita yang mendalam untuk keluarga penumpang dan awak pesawat QZ8501 yang telah dikonfirmasi jatuh di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, demikian siaran pers maskapai itu yang diterima di Jakarta, Selasa.
"Kami sangat terpukul atas kejadian ini. Kami menyampaikan simpati kepada keluarga penumpang QZ8501 dan rekan-rekan kami yang berada di penerbangan tersebut," kata Direktur Utama AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko.
Sementara itu, Group Chief Executive Officer AirAsia Tony Fernandes mengatakan kejadian tersebut merupakan tragedi bagi AirAsia.
Tony menyatakan masih terus menunggu perkembangan terkait operasi pencarian dan evakuasi korban kecelakaan tersebut.
"Prioritas utama kami saat ini adalah anggota keluarga dari penumpang QZ8501," ujarnya.
Siaran pers tersebut menyatakan AirAsia Indonesia akan mengundang seluruh anggota keluarga penumpang QZ8501 ke Surabaya untuk diberikan konseling khusus kepada setiap keluarga guna mendukung dan memastikan segala kebutuhan mereka terpenuhi.
AirAsia juga telah mengundang berbagai konselor psikologi dan spiritual termasuk para pemuka agama guna memberikan dukungan moril kepada seluruh keluarga penumpang.
Badan SAR Nasional telah mengonfirmasi bahwa serpihan pesawat yang ditemukan adalah bagian dari pesawat QZ8501 yang hilang kontak dengan pusat pengendali lalu lintas udara pada Minggu (28/12).
Serpihan pesawat tersebut ditemukan di kawasan Selat Karimata, sekitar 110 mil laut barat daya dari Pangkalan Bun.
Pesawat QZ8501 berjenis Airbus A320-200 dengan registrasi PK-AXC membawa 155 penumpang terdiri atas 137 orang dewasa, 17 anak-anak, dan satu bayi. Selain itu, juga terdapat dua pilot, empat awak kabin dan satu teknisi.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014