Magelang (ANTARA News) - Jenazah Stevanus Prasetyo (54), karyawan PT Jasa Marga yang tewas akibat ledakan pipa gas di dekat semburan lumpur panas Lapindo di Sidoarjo, Jatim, Jumat pagi tiba di kampung halamannya Magelang untuk dimakamkan. "Tadi pagi sekitar pukul 06.00 WIB sampai disini, rencananya dikubur pukul 13.00 WIB di makam Kampung Jambesari Kelurahan Wates," kata putra bungsu almarhum, Dimas Setyo Anggoro (26) di rumah duka Jalan Sumba Nomor 100 RT07/RW02 Kelurahan Wates Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang, Jumat. Almarhum meninggalkan seorang istri MC Nunik Naspriyani (49), tiga anak dan tiga cucu. Almarhum bertugas di PT Jasa Marga (Persero) Jakarta sejak tahun 1968, sembilan tahun terakhir bertugas di Gempol, Jatim. Jabatan terakhir Kasubag Pelayanan Lalu lintas PT Jasa Marga Surabaya-Gempol dan tinggal di Rumah Dinas PT Jasa Marga Gerbang Gempol, Pasuruhan, Jatim. Pipa gas milik PT Pertamina terpendam sekitar dua meter di dalam tanah yang melintasi kawasan semburan lumpur panas Lapindo Sidoarjo meledak, Rabu (22/11) malam, korban tewas tujuh orang, 14 luka bakar dan empat lainnya belum ditemukan. Ia mengatakan, waktu itu bapak pulang kerja pukul 18.30 WIB tiba di rumah pukul 19.30 WIB tiba-tiba mendapat informasi dari petugas di lapangan bahwa tanggul (lumpur,red) retak, lalu bapak keluar lagi ke lapangan. "Sekitar pukul 20.00 WIB tanggul bocor dan disertai ledakan, mulai saat itu kami tidak bisa lagi kontak dengan bapak melalui HP (telepon seluler,red) maupun radio HT (Handy Talky,red), saya coba kontak berulang-ulang tidak bisa lagi," katanya. Sekitar dua jam berikutnya, katanya, keluarga mendapat kabar bahwa Stevanus menjadi korban ledakan tersebut. Jenazah korban ditemukan, Kamis (23/11) sekitar pukul 20.30 WIB dalam keadaan tertelungkup seperti berusaha berenang di tengah lumpur sedangkan mobil dinas yang dikendarai tenggelam. Tubuh korban melepuh, sedangkan bagian kaki kanan luka bakar. Jenazah lalu diotopsi di RSU Sidoarjo dan Jumat (24/11) sekitar pukul 01.00 WIB dibawa dari Sidoarjo ke Kota Magelang. Korban berasal dari Kota Magelang. Ia mengaku, mendapat pesan terakhir dari bapaknya agar selalu berhati-hati saat bekerja. Dimas saat ini bekerja di PT Bangun Persada Jatim. "Ada firasat hari itu, waktu saya menutup kaca jendela nako, tiba-tiba pecah kacanya, padahal hanya pelan, waktu itu saya hanya mengira mungkin karena udara panas," katanya. Sebelum pemakaman akan dilakukan misa arwah dipimpin Pastor Paroki Santa Maria Fatima, Romo Hantoro Pr. Hingga sekitar pukul 09.00 WIB suasana duka terlihat menyelimuti rumah duka, para pelayat berdatangan ke rumah itu.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006