"DVI sedang bekerja mengambil data ante-mortem dari keluarga korban sehingga jika korban ditemukan bisa segera dicocokkan DNA-nya," kata Kapolri Jenderal Polisi Sutarman, di Jakarta, Rabu.
Pengumpulan sampel DNA bisa diambil dari rambut, kuku dan darah keluarga. Nantinya data tersebut dijadikan sebagai data pembanding untuk mengidentifikasi para korban.
Menurut dia, tim DVI telah berpengalaman menangani berbagai kasus. Ia mencontohkan tim DVI juga turut ambil bagian dalam mengidentifikasi para korban kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di wilayah konflik Ukraina, beberapa waktu lalu.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014