Kuala Pembuang, Seruyan, Kalteng, 30 Desember 2014 (Antara) -- PT. Rimba Raya Conservation (PT. RRC) pertengahan Desember 2014 yang lalu untuk kedua kalinya telah melakukan pembelian bibit pohon berbagai jenis tanaman untuk program penanaman kembali (replanting) di area kerja yang terindikasi mengalami kerusakan dan penggundulan hutan.
Vice President Public & Government Relations PT. Rimba Raya Conservation, Nisa Jalil menjelaskan, PT. RRC memiliki program pembelian bibit pohon berbagai jenis tanaman yang terintegrasi dengan program penanaman kembali atau replanting.
“PT. RRC sejak awal telah mensosialisasikan bahwa pengadaan bibit pohon berbagai jenis tanaman untuk program penanaman kembali dipastikan melibatkan masyarakat yang tinggal di sekitar area kerja-hutan. Artinya, PT. RRC meminta masyarakat di area tertentu untuk menyiapkan dan menanam bibit pohon untuk penanaman kembali. PT. RRC membeli bibit pohon tersebut sesuai dengan harga pasar bibit pohon. Jadi masyarakat yang menyediakan bibit pohon untuk penanaman kembali ini memperoleh penghasilan dari adanya pembelian bibit pohon oleh PT. RRC”, kata Nisa Jalil.
Menurut Nisa Jalil, Penanaman kembali area kerja PT. RRC yang melibatkan masyarakat bukan hanya membeli bibit pohon dari berbagai jenis tanaman itu tetapi masyarakat juga diminta untuk menanam bibit pohon tersebut di area penanaman kembali yang telah ditentukan. Artinya, Anggota masyarakat yang ikut melakukan penanaman kembali bibit pohon juga memperoleh imbalan.
Belum lama ini, Sebanyak 43.152 bibit pohon dari berbagai jenis tanaman seperti jelutung, blangiran, kopi dan galam (tanaman untuk area tepian sungai) sejak beberapa waktu yang lalu disiapkan pengadaannya oleh masyarakat yang tinggal di desa Ulak Batu, kecamatan Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalteng merupakan salah satu desa dari sepuluh desa binaan PT. RRC. Semua bibit pohon dari desa Ulak Batu yang dibeli dengan harga Rp. 4000 per pohon ini digunakan untuk penanaman kembali di bagian utara area kerja PT. RRC yang masuk dalam kawasan desa Ulak Batu.
“Dalam rencana kerja ke depan, PT. Rimba Raya Conservation dalam waktu dekat ini juga akan melakukan pembelian bibit pohon dari berbagai jenis tanaman untuk program penanaman kembali. Di antaranya, alokasi 115 ribu bibit pohon yang disiapkan masyarakat desa Blanti, sub desa Muara Dua. Dari jumlah bibit pohon tersebut setelah diseleksi dan memenuhi kriteria setinggi 40 sentimeter hanya berjumlah 94 ribu bibit pohon dan disepakati harga per bibit pohon Rp. 4000,“ demikian Vice President Public & Government Relations PT. Rimba Raya Conservation, Nisa Jalil.
Direktur Utama PT. Rimba Raya Conservation, Djonni Andhella mengatakan bahwa rencananya, 94 ribu bibit pohon yang dihasilkan dari Blanti, Muara Dua ini akan digunakan untuk penanaman kembali di kawasan Tatahji dan Tatahdian kawasan desa Muara Dua yang berbatasan dengan area Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah.
Tentang PT. Rimba Raya Conservation
PT. RRC merupakan perusahaan yang mengembangkan Program konservasi dan restorasi ekosistem yang tidak melakukan penebangan pepohonan hutan tetapi justru melindungi dan mengamankan pepohonan dan tegakkan hutan serta melestarikan isi hutan dengan berbagai keanekaragaman-hayatinya. Pelepasliaran Orangutan merupakan salah satu kewajiban dan keharusan bagi PT. RRC sebagai pemegang lisensi IUPHHK-RE.
PT. Rimba Raya Conservation memiliki komitmen dan program kerja yang secara nyata melakukan penjagaan, perlindungan dan pengamanan konsesi area kerjanya seluas 64.000 hektar secara maksimal termasuk merestorasi hutan dengan berbagai isi dan keanekaragaman-hayatinya plus masyarakat setempat. PT. Rimba Raya Conservation menjadi perusahaan swasta pelopor yang melakukan kegiatan Konservasi dan Restorasi Ekosistem dengan menerapkan program REDD+.
Kontak :
Nisa Jalil
Vice President for Public & Government Relations PT. Rimba Raya Conservation
Email : nisajalil@rimba-raya.com
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2014