Surabaya (ANTARA News) - Pesawat CN 235 TNI AL menyisir wilayah di atas perairan sebelah utara Bangka Belitung guna membantu mencari jejak hilangnya AirAsia QZ8501.
Kasubdispenum TNI AL Kolonel Laut (P) Suradi Agung Slamet dalam keterangan resmi kepada Antara di Surabaya, Selasa, melaporkan operasi pencarian hilangnya pesawat itu dipimpin kapten pilot Mayor Laut (P) Bambang Edy Saputro dan copilot Lettu Laut (P) Bintang.
Pesawat intai maritim dari Skuadron Udara 800 TNI AL bernomor P-861 ini memiliki "mission system" yang dilengkapi radar dan camera canggih yang bisa mendeteksi secara rinci kapal maupun benda-benda lain yang berada di laut, sehingga akan membantu mempermudah pencarian pesawat Air Asia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu pagi lalu.
CN 235 milik TNI AL itu melakukan operasi pencarian QZ8501 karena pesawat kebanggaan TNI AL itu kebetulan sedang berada di Tanjung Pinang dalam rangka mengangkut sejumlah wartawan yang meliput penenggelaman dua unit kapal ikan berbendera Thailand di Perairan Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau.
TNI AL juga telah menerjunkan 11 KRI, dua pesawat intai maritim, satu tim selam, satu tim Pasukan Katak, dan tiga tim Denjaka.
Senin siang kemarin, TNI AL juga mengerahkan 675 personel Satuan Reaksi Cepat Penangulangan Bencana (SRCPB) Korps Marinir yang ditambah dengan 53 pasukan khusus Marinir dari Batalyon Intai Amfibi dan Denjaka untuk diterjunkan di hutan sekitar perkiraan lokasi jatuhnya pesawat.
Korps Marinir TNI AL juga mengerahkan empat perahu cepat bernama Sea raider dan enam unit perahu karet, selain kapal perang berkemampuan menyasar detak sinyal Emergency Located Transmitter (ELT) berfungsi memberikan sinyal keberadaan kepada menara penerima.
Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014