Taipei (ANTARA News) - Para bintang China berkumpul di Taipei untuk menghadiri acara penyerahan Golden Globe Film Awards, yang dipandang setara dengan "Piala Oscar" bagi film-film berbahasa China, Sabtu. Namun demikian, perhelatan tahunan ini dibayangi kontroversi dan munculnya berbagai pernyataan bahwa tahun ini sebagai masa yang lesu bagi industri film regional. Aaron Kwok, Francis Ng dan Sam Lee, dari Hongkong, yang seluruhnya dinominasikan sebagai aktor terbaik, dan calon aktris terbaik Carina Lau dari Hongkong dan Zhou Xun dari China merupakan beberapa dari sederet bintang yang akan mendapat sambutan hamparan karpet merah pada acara penyerahan penghargaan ke-43 itu. Menjelang acara yang serba gemerlapan ini, Tsai Ming-liang, sutradara yang diakui dunia internasional, dan Tian Zhuangzhuang, sutradara seangkatan Tsai dari China, tiba-tiba menarik diri dari nominasi. Tsai yang hatinya gusar dan telah menyabet berbagai penghargaan bergengsi di festival film Cannes, Venesia dan Berlin, bersumpah akan "memboikot selamanya" penghargaan Golden Horse setelah juri mengecam karya trakhirnya, "I Don`t Want to Sleep Alone". Dalam proses nominasi, dewan juri kabarnya melukiskan film itu sebagai `terlalu baik hati` dan mengemukakan Tsai telah gagal memikat perhatian penonton, sehingga memicu protes Malaysia yang mengancam akan menarik karya tersebut. Karya Tsai telah dinominasikan untuk meraih penghargaan dalam kategori Aktris Pendukung Terbaik dan Sound Effects Terbaik. Film "The Go Master" arahan Tian yang dinominasikan untuk menyabet empat penghargaan, antara lain Aktor Terbaik, juga secara mengejutkan menarik diri dari festival tanpa memberikan alasan yang jelas. Kontroversi kian menjadi-jadi, ketika sutradara Leste Chen dari Taiwan, yang mengantongi empat nominasi, dituduh melanggar hak cipta oleh penulis skenario dan komponis atas hit-nya "Eternal Summer". Tak ada film menonjol? Berbagai kejadian ini muncul saat para kritikus film mengeluhkan tak adanya film yang menonjol dari kawasan ini pada tahun ini untuk meraih 22 penghargaan yang diperebutkan. "Tahun ini tak ada film istimewa yang menarik perhatian. Saya kira acara ini memperlihatkan kelemahan secara keseluruhan dalam film-film Taiwan, China dan Hongkong," ujar kritikus Liang Liang, seperti dikutip AFP. Menurunnya permintaan di pasar mempengaruhi baik kualitas maupun kuantitas," tambah kritikus itu. Steven Tu, sesama kritikus film, mengamini pula pernyataan Liang, dengan menyatakan hanya sedikit gagasan baru muncul. (*)

Copyright © ANTARA 2006