Sidoarjo (ANTARA News) - Jenazah Danramil Taman, Sidoarjo, Kapten (Inf) Hendro, salah satu korban tewas akibat ledakan pipa gas Pertamina di km-38 ruas tol Porong-Gempol, yang diketemukan, Jumat pagi sekitar pukul 08.00 WIB, akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Bojonegoro, Jatim. "Almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Bojonegoro. Ini atas permintaan keluarganya. Korban akan mendapatkan penghargaan kenaikan pangkat setingkat, menjadi Mayor anumerta", ungkap Dandim Sidoarjo Letkol (Inf) Dedy Solikin yang berada di RSUD Sidoarjo saat mendampingi keluarga korban. Sebelum dibawa ke TMP Bojonegoro, jenazah terlebih dahulu disemayamkan di mushalla Kodim Sidoarjo, tuturnya. Sementara itu, keluarga korban telah berkumpul di RSUD Sidoarjo, termasuk Ny. Lis Hendro, istri korban bersama dua anaknya Ekky (12), dan Salwa (8) yang duduk di bangku belakang kamar mayat bersama keluarga dekat. Istri Danramil Taman itu tampak cukup tegar. Selain itu, tampak juga Wabup Sidoarjo, Saiful Ilah serta beberapa perwira dari TNI. Termasuk Kolonel (Inf) Wardiyono, Aster Kodam Jaya, kakak kandung Kapten (Inf) Hendro. Kolonel Wardiyono, mengaku, meski sangat berduka, namun di sisi lain dirinya merasa bangga, pasalnya, adiknya meninggal saat menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. "Dari ceritera Serka Untung, yang saat itu bersama komandannya alm. Hendro, sebenarnya korban punya ruang waktu untuk menyelamatkan diri," ungkapnya. Bahkan sebelum terjadi ledakan, Kapten Hendro yang saat itu berada di sekitar sisi timur jalan tol, sudah mengetahui kondisi tanggul yang jebol, diikuti luapan lumpur. Namun saat itu, korban tidak segera lari menjauh menyelamatkan diri, justru melalui pesawat HT melaporkan kondisi lapangan itu ke Pasi Ops Kodim Sidoarjo. "Saat situasi gawat, adik saya justru menyuruh Serka Untung untuk lari dulu. Dia sendiri tetap di lokasi sambil terus melaporkan perkembangan kondisi di lapangan. Dan dia baru lari setelah terjadi ledakan," tuturnya lirih. Lebih lanjut ia menceritakan, "Dia lari dengan tetap berusaha menyelamatkan sepeda motor dinasnya, namun tidak berhasil, keburu terjebak lumpur panas," paparnya. Berikut daftar 10 korban tewas yang sudah diketemukan hingga Jumat (24/11) pukul 11.00 WIB: 1. Kapten (Inf) Affandi (Danramil Balongbendo) 2. Serda Hafis Effendi (Anggota Yon Zipur v Malang) 3. Bripka Slamet (Patroli Jalan Raya Tol Surabaya-Gempol) 4. Bripka Fanny Dwi Sahputra (Patwal PoldaJatim) 5. Tri Iswandi (petugas Jasa Marga) 6. Yusman Ediyanto (petugas Jasa Marga) 7. Ir. Eddi Soetarno (petugas Jasa Marga) 8. Stefanus Prasetyo (Kasubag Lalin Jasa Marga) 9. Kapten Hendro (Danramil Taman)10. Hendra Hartwan (Dodi) (PT Karya Guna Bangunan) Tiga korban yang belum diketemukan: 1. Eddy (supplier Sirtu) 2. Rudy Tri Hariyadi (tetangga Alm Kapten (Inf) Affandi 3. Haryo (PT Karya Guna Bangunan). (*)

Copyright © ANTARA 2006