"Keempat kapal patroli itu telah kita kerahkan sejak Minggu begitu kami mendapat informasi soal hilangnya pesawat tersebut," kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau Hari Budi Wicaksono di Kabupaten Karimun, Kepri, Senin.
Ia mengatakan empat kapal patroli tersebut dikerahkan di perairan Pontianak, Selat Karimata, perairan Berakit hingga Karang Heluputan Bintan dan perairan Dabo Singkep.
Ia menjelaskan keempat kapal tersebut langsung diperintahkan untuk melakukan pencarian saat melakukan patroli rutin dalam mencegah tindak pidana penyelundupan, sebagai langkah tanggap darurat sekaligus menghemat bahan bakar.
BC 9002 dan BC 9001 yang sedang berpatroli di sekitar perairan Natuna, ia perintahkan menuju perairan Pontianak dan Selat Karimata, sedangkan BC 7003 yang berpatroli di Jembatan II Barelang diperintahkan ke perairan Berakit, di atas perairan internasional dibantu BC 7002.
"Pencarian kita lakukan menyebar berkoordinasi dengan Basarnas, Lantamal IV Tanjungpinang dan Polair Polda Kepri sehingga tidak overlapping dengan yang lain. Namun demikian, lokasinya masih dalam perhitungan jika pesawat tersebut benar-benar jatuh sesuai gambar yang kita lihat di televisi," ucapnya.
Ia juga mengatakan telah menyiapkan kapal pengganti jika keempat kapal patroli tersebut menyelesaikan tugasnya untuk berpatroli sesuai jadwal rutin.
"Khusus BC 7002 yang berpatroli di perairan Pontianak, kita perintahkan mengisi bahan bakar di Pontianak dan kembali melakukan pencarian di perairan tersebut," kata dia.
Dalam melakukan patroli, ia mengatakan setiap kapal patroli juga dilengkapi radio komunikasi, seperti radio marine, SSW dan telepon satelit.
"Keempat kapal patroli itu juga dilengkapi radar dengan jangkauan 24 mil dengan kedalaman laut 20-25 meter. Meski tidak sejauh jangkauan radar Basarnas, namun kita berharap dapat membantu upaya mencari pesawat tersebut," kata dia.
Ia mengatakan pencarian tersebut sudah menjadi tanggung jawab Bea Cukai selaku aparat yang menggunakan kapal negara.
"Pencarian kita lakukan sampai ada penghentian resmi dari Basarnas. Kita juga sudah memerintahkan setiap posko pencarian untuk siaga dan melaporkan posisi termasuk perkembangan di lapangan setiap satu jam," kata Hari Budi Wicaksono.
Pewarta: Rusdianto Syafruddin
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014