Jakarta (ANTARA News) - Menteri Tenaga Kerja Muhammad Hanif Dhakiri mencanangkan program nol (zero) pekerja anak di Makassar, Sulawesi Selatan, guna mengembalikan peran anak sebagai siswa yang harus mendapatkan pendidikan layak.
"Saya tidak ingin lagi setelah program ini dicanangkan mendapati ada pekerja anak yang dipakai oleh perusahaan. Dari Makassar ini kami mulai, semoga bisa diikuti oleh semua daerah di seluruh Indonesia hingga kita bisa terbebas secara nasional dari pekerja anak tahun 2022,"demikian siaran persnya di Jakarta, Senin.
Oleh karena itu, dia mengemukakan, pengawasan dari Direktorat Jenderal Pembinaan dan Pengawasan Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) harus sungguh-sungguh dan serius dalam mengawal program itu dan tidak mudah untuk digoda suap atau lainnya.
"Saya ingin pengawas di bawah kementerian yang saya pimpin kuat iman. Tidak mudah dibujuk rayu dengan apapun. Kalau memang salah dan tidak mengikuti aturan ya ditindak, jangan dibiarkan pelanggaran itu terjadi karena ada sesuatu yang ditawarkan," katanya.
Dia berharap, program pencanangan nol pekerja anak ini juga didukung oleh semua pihak, termasuk para gubernur, walikota dan perusahaan karena tanpa dukungan semua pihak program semacam ini hanya akan menjadi rezim di atas kertas yang tidak akan berpengaruh di lapangan.
"Saya ingin semua pihak proaktif dan mendukung program ini. Pemprov dan pemda serta perusahaan harus juga ikut berperan aktif selain kami dari pemerintah," katanya.
Ia juga meminta semua perusahaan di semua sektor juga harus segera menghentikan pemanfaatan pekerja anak, dan akan segera menindak tegas jika masih ditemukan perusahaan yang bandel dan tidak mematuhi aturan tersebut.
"Saya tahu, masih banyak perusahaan yang memperkerjakan anak di bawah umur, terutama di perkebunan," demikian Hanif Dhakiri.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014