Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar-bank Jakarta, Jumat pagi, melemah tipis dua poin menjadi Rp9.128/9.133 per dolar AS dibandingkan dengan posisi penutupan hari sebelumnya pada level Rp9.125/9.131, setelah tiga hari lalu menguat. "Koreksi terhadap rupiah menjelang akhir pekan ini dinilai wajar, setelah sempat mendekati level Rp9.100 per dolar, karena pelaku lokal berspekulasi melepas mata uang lokal itu, " kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Jumat. Dia mengatakan sentimen pasar negatif terhadap rupiah terutama dari pasar regional, karena pasar saham Asia cenderung melemah, akibat aksi lepas saham, setelah yen hari sebelumnya menguat terhadap dolar AS yang mencapai 116. Namun, kenaikan yen tidak berlanjut dan kembali melemah dari 116,03 menjadi 116,30 dolar AS, ujarnya. Pasar saham Asia melemah, dengan Indeks Nikkei Jepang turun 1,04 persen, Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,20 persen, dan SP/ASX 200 merosot 0,43 persen. Melemahnya pasar saham Asia diperkirakan hanya sesaat dan rupiah kemungkinan besar akan kembali menguat pada perdagangan sesi berikutnya, katanya. Apalagi, lanjut Kostaman, fundamental ekonomi makro Indonesia dinilai masih cukup bagus dan terus tumbuh dengan baik yang pergerakan mata uang lokal itu. "Kami optimis pasar valuta asing masih akan mendorong pergerakan rupiah untuk mendekati level Rp9.100 per dolar AS," katanya. Dia mengemukakan perdagangan valas sesi ini agak lesu, sehubungan pelaku lokal belum aktif turun ke pasar, karena pasar valas Jepang maupun Amerika baru aktif lagi setelah menyambut liburan Thanksgiving Holiday. Karena itu apabila ada isu positif terhadap rupiah dan aktifnya pelaku lokal kembali membeli rupiah, maka mata uang lokal itu akan menguat, katanya. Pergerakan kedua mata uang saat ini berada dalam kisaran sempit, dimana tingkat harga jual maupun beli masing-masing berada paa Rp9.133 per dolar AS. (*)

Copyright © ANTARA 2006