Jakarta (ANTARA News) - Merinding dan bangga, begitulah lukisan perasaan yang menghinggapi diri biduan legendaris Titiek Puspa dan pianis jazz Indra Lesmana pada malam Gala Opening Jak Jazz 2006 di Jakarta, Kamis malam,
Pasalnya, dalam acara yang berlangsung di Area Barat Taman Monumen Nasional (Monas) itu, mereka masing-masing menerima penghargaan bergengsi "lifetime achievement award" atas nama orang-orang terdekat yang sangat dikasihi.
Titiek Puspa menerima penghargaan itu untuk Mus Mualim, suaminya yang telah lama meninggal dunia, sementara Indra Lesmana untuk mendiang ayahandanya, Jack Lesmana.
"Terus terang saya sampai merinding. Akhirnya ada yang mau memperhatikan," kata Titiek Puspa kepada ANTARA News.
Ia mengatakan bahwa suaminya selama hidup telah berbuat banyak untuk perkembangan musik di Indonesia.
Bahkan, jauh sebelum istilah "world music" dikenal, Mus Mualim telah menciptakan paduan musik jazz dan musik tradisional Bali.
"Tahun 1972 ia diundang dan memainkannya di Jepang," katanya.
Sementara Indra mengenang ayahandanya sebagai sosok guru yang setia dan gigih dalam memajukan dan mengembangkan musik jazz di tanah air.
"Dulu, di rumah kami di Tebet, Jakarta Selatan, ayah saya setiap malam kumpul sampai pagi dengan musisi-musisi jazz, mulai dari era Ireng dan Kiboud Maulana, Bubby Chen, Chandra Darusman sampai era saya," katanya.
Kebanggaan yang dirasakan, katanya, adalah termasuk dalam hal
terselenggaranya festival musik internasional seperti Jak Jazz dan Java Jazz.
"Itu cita-cita ayah saya semasih hidup," katanya.
Mus Mualim dan Jack Lesmana dinilai sebagai tokoh, guru dan inisiator musik jazz di Indonesia.
Penghargaan itu diserahkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso selaku tuan rumah dan pelindung penyelenggaraan Jak Jazz 2006, yang akan berlangsung selama tiga hari, 24-26 Nopember.
Festival internasional musik jazz dengan tema Jazz in the Park ini diikuti oleh lebih dari 500 musisi dan penyanyi dari dalam dan luar negeri.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006