Tokyo (ANTARA News) - Pelatih timnas Jepang Javier Aguirre pada Sabtu membantah tudingan-tudingan bahwa ia merupakan bagian dari skandal pengaturan pertandingan yang telah merusak dunia sepak bola.
Para jaksa penuntut di Spanyol menuding bahwa Aguirre (56) dan 40 orang lainnya terlibat dalam mengatur pertandingan liga, di mana Real Zaragoza menang 2-1 atas Levante untuk menghindari degradasi.
Mantan pelatih timnas Meksiko itu akan menghadiri persidangan di Valencia pada Februari, menyusul penyelidikan terhadap tudingan-tudingan perihal peristiwa yang terjadi pada 2011 itu, ketika ia masih melatih Real Zaragoza.
"Saya menghabiskan 12 tahun dengan sepak bola Spanyol. Saya tidak terlibat dalam tindakan apapun yang bertentangan dengan etika dan profesionalisme," kata Aguirre melalui penerjemah bahasa Jepang pada konferensi pers di Tokyo.
"Saya tidak menerima apapun. Saya tidak meminta apapun," ucapnya, sambil berjanji untuk bekerjasama dengan pihak-pihak berwenang.
Para jaksa penuntut menuding Zaragoza membayar total 965.000 euro kepada akun-akun bank yang dimiliki sejumlah pelatih, staf, dan pemain yang kemudian memberikan uang itu kepada para pemain Levante sebagai "suap."
Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) mengatakan Aguirre akan bertahan untuk Piala Asia bulan depan di Australia, meski terdapat tudingan-tudingan tersebut. Demikian laporan AFP.
(Uu.H-RF/I015)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014