Palangka Raya, Kalteng (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah mengimbau kepada seluruh umat Islam untuk menghindari maksiat dan tidak berlebihan dalam merayakan malam tahun baru nanti.
"Jangan melakukan maksiat dan kemungkaran. Jangan melakukan tindakan yang sia-sia dan mubazir, seperti membakar petasan dan lainnya karena justru menimbulkan banyak mudharatnya," kata Sekretaris Umum MUI Provinsi Kalteng, H Syamsuri Yusup di Palangka Raya, Sabtu.
Syamsuri menyoroti perayaan tahun baru yang biasanya diisi kegiatan-kegiatan yang mubazir dan bahkan maksiat. Tidak jarang perayaan pesta tahun baru diisi dengan hiburan dan berujung pada pesta minuman keras.
Ia berpesan pergantian tahun lebih baik diisi dengan kegiatan bermanfaat seperti introspeksi diri terhadap apa saja yang telah dilakukan di tahun ini sehingga bisa diketahui kekurangannya untuk diperbaiki di tahun depan.
Kita renungkan apa saja kesalahan yang telah kita lakukan, lalu bertobat dan bertekad untuk tidak melakukannya sehingga di tahun yang baru nanti kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik, saran Syamsuri.
MUI sepakat dengan penegasan yang disampaikan kepolisian saat apel pengamanan di halaman Markas Polda Kalteng belum lama ini. Masyarakat diharapkan bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban sehingga daerah selalu kondusif.
"Huru-hara dan segala bentuk tindakan yang bisa memicu munculnya keresahan dan konflik, harus dihindari. Semua pihak diminta saling menghargai dan saling menjaga sehingga kerukunan dan kedamaian selalu tercipta di Kalteng," demikian Syamsuri.
Pewarta: Norjani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014