Bogor (ANTARA News) - Kementerian Sosial mendaftarkan sebanyak 340 ribu orang lanjut usia (lansia) yang tinggal di panti untuk mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
"Dari 1,7 juta warga yang unregister kita usulkan dapat KIS dan KKS, 340 ribu di antaranya adalah lansia yang ada di panti milik Kemensos maupun panti lainnya yang tersertifikasi," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Bogor, Jumat.
Mensos berada di Bogor meninjau panti rehab korban napza Panti Sosial Pamardi Putra Galih Pakuan dan berbincang dengan penghuni panti. Ia juga melihat kegiatan-kegiatan yang dilakukan para penghuni seperti kursus membuat roti, bengkel motor dan mobil.
Lebih lanjut Mensos menjelaskan, selain para lansia, anak-anak usia sekolah baik yang tinggal di panti maupun anak jalanan juga akan mendapatkan "kartu sakti" pemerintah tersebut.
"Tapi treatmentnya beda, kalau yang usia sekolah kita beri KIS dan Kartu Indonesia Pintar (KIP)," tambah Khofifah.
Mereka yang tidak teregister, merupakan warga miskin tapi tidak terdaftar sebagai pemegang "kartu sakti". Untuk itu Kemensos mengusulkan 1,7 juta data warga tidak terdaftar untuk 2015.
Namun terdapat permasalahan ketika harus menghadapi warga yang tidak memiliki kartu identitas (KTP) seperti komunitas adat terpencil misalnya di Jambi yang sebagian besar tidak memiliki KTP sehingga tidak punya Kartu Keluarga.
"Saya sudah sampaikan administrasi ditingkat daerah harus dipenuhi, misalnya mereka di tingkat rumpun. Bagaimana mereka bisa dapat kartu kalau alamatnya saja tidak jelas, mau dikirim kemana kartu ini," tambah Mensos.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014