Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan, masyarakat dan aparat keamanan jangan terpancing ancaman kelompok yang menamakan diri Negara Islam (Islamic State/IS) terhadap Tentara Nasional Indonesia (TNI), sekalipun perlu diwaspadai.
"Ya, menurut saya perlu waspada terhadap provokasi yang berafilisasi dengan ISIS. Kita waspada ini operasi intelejen untuk kepentingan di Timur Tengah, tapi juga juga dunia Islam. Tidak perlu terpancing, tapi lakukan langkah sistematik mewaspadai dan antisipasi," katanya di Jakarta, Jumat.
Mahfud mengemukakan hal itu terkait beredarnya video kelompok IS, yang semula menamakan diri Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), mengancam aparat keamanan Indonesia melalui Internet di laman YouTube.
Ia menilai, respon TNI yang tidak menanggapi secara emosional sudah tepat, atau artinya TNI tidak terpancing sama sekali.
"Respon TNI sudah tepat. Tidak perlu terpancing, terprovokasi. Orang-orang ISIS Indoneisa sekarang adalah aktor lama yang memang menganut garis radikal. Bukan orang baru. Aktor lama, tapi memanfaatkan kemunculan ISIS," ujarnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menimpali, "Aktor domestik lama yang punya garis keras dan mendompleng ISIS, karena isu Al Qaida, jamaah islamiah itu sudah hilang."
Oleh karena itu, ia menambahkan, "Kontra-intelejen harus diaktifkan, BIN, Kementerian Komunikasi, Polri, TNI, Menhan sama-sama melakukan kontra cyber intelejlen supaya tidak meluas."
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014