Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tanggal 29 November akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Rusia untuk meningkatkan hubungan bilateral dan dalam kesempatan itu para pejabat militer kedua negara akan menandatangani kerjasama militer 2006-2010.
"MoU yang akan ditandatangai mencakup kerjasama militer 2006-1010 serta pemberantasan terorisme," kata Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal kepada pers di kantor kepresidenan, Jakarta, Kamis, ketika menjelaskan rencana kunjungan kenegaraan Yudhoyono ke Rusia, 29 November sampai 2 Desember.
Dino mengatakan sebelum kunjungan ke Rusia, Presiden yang meninggalkan Tanah Air pada 26 November akan menuju ke Tokyo, Ibukota Jepang lebih dulu.
Kedatangan Presiden, kata Dino, adalah memenuhi undangan Kaisar Akihito dan Putri Michiko. Lawatan ini terutama untuk meningkatkan hubungan bilateral di bidang ekonomi.
Presiden menurut rencana juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Jepang yang baru Shinzo Abe. Di mana Yudhoyono merupakan Kepala Negara pertama yang diterima Shinzo sejak dia menjadi Perdana Menteri Jepang.
Fokus pembicaraan Yudhoyono dengan para pejabat di Jepang antara lain peningkatan hubungan ekonomi, kerjasama pemberantasan flu burung, serta perkembangan di Dewan Keamanan PBB.
Setelah mengunjui Tokyo, Presiden akan meninggalkan Tokyo pada 29 November untuk melanjutkan perjalanan ke St. Pittersburg, Rusia.
Sehari setelahnya (30/11) Presiden akan berangkat ke Moskow dan dijadwalkan pada 1 Desember melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sekembalinya Presiden ke Tanah Air (2/12), Presiden dijadwalkan akan menerima Presiden Republik Korea (Korsel) Roh Moo Hyun.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006