Sumber tersebut mengatakan kepada Xinhua bahwa Pemerintah Aljazair pada Selasa (23/12) mulai meningkatkan kehadiran personel keamanan di dekat gedung resmi di ibu kota untuk menangkal aksi teror yang berpotensi terjadi sebagai pembalasan terhadap terbunuhnya Abdelmalek Gouri, pemimpin Tentara Khalifah.
Tindakan tersebut meliputi pengamanan warga negara dan kedutaan Barat, termasuk Kedutaan Besar Prancis, Amerika Serikat dan Inggris, tambah sumber itu, sebagaimana diberitakan Xinhua, Kamis pagi.
Pada Selasa, Angkatan Darat Aljazair mengumumkan tewasnya Gouri, yang kelompoknya telah mengaku bertanggung-jawab atas pemenggalan warga negara Prancis, Herve Gourdel, pada September.
Gourdel, seorang wisatawan Prancis, diculik di Aljazair pada 21 September lalu dan dibunuh dua hari kemudian.
Tentara Khalifah menyatakan kelompok itu telah membunuh warga negara Prancis tersebut setelah memintanya mengucapkan janji setia kepada IS.
Sebanyak 3.000 tentara telah dikerahkan sejak itu di Pegunungan Tizi Ouzou untuk memburu para penyerang.
Beberapa pekan sebelumnya, militer mengumumkan tewasnya dua anggota kelompok garis keras itu.
(Uu.C003)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014